JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta menetapkan pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, sebagai pasangan calon terpilih pada Pilkada DKI Jakarta 2017, di Kantor KPU DKI Jakarta, Jumat (5/5/2017).
Anies tiba bersama istrinya, Fery Farhati, di Kantor KPU DKI. Adapun Sandi tiba lebih dulu dibandingkan istrinya, Nur Asia.
Nur baru tiba saat acara sudah dimulai. Anies dan Sandi juga didampingi Wakil Ketua Tim Pemenangan M Taufik dan Sekretaris Tim pemenangan Syarif.
Sementara itu, pesaing Anies-Sandi, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, tidak hadir dalam acara penetapan pasangan calon terpilih tersebut.
Kehadiran Ahok-Djarot hanya diwakili oleh tim pemenangannya.
Sebelumnya, saat ditanya apakah akan hadir, Ahok menjawab bahwa dia tidak akan hadir. Dia berada di ruang kerjanya di Balai Kota DKI Jakarta saat rapat pleno berlangsung.
"Ya kami kerja," ujar Ahok, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat.
(baca: Arti Kemenangan bagi Anies... )
Adapun Djarot tidak hadir karena menghadiri acara pembukaan Musyawarah Kerja Nasional I dan Halaqoh Ekonomi Nasional Himpunan Pengusaha Nahdliyin di Jakarta Selatan. Acara tersebut dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo.
"Saya nanti ada acara di Ciganjur. Saya akan shalat Jumat sekaligus nanti Presiden datang di sana. Saya enggak bisa datang," kata Djarot, Jumat siang.
(baca: KPU DKI Tetapkan Anies-Sandi sebagai Cagub-Cawagub Terpilih)
Baik Ahok maupun Djarot menerima hasil Pilkada DKI Jakarta 2017 itu. Anies dan Sandi ditetapkan sebagai gubernur dan wakil gubernur terpilih karena meraih suara terbanyak pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
Pasangan Anies-Sandi memeroleh 3.240.987 suara atau 57,96 persen, sedangkan pasangan Ahok-Djarot memeroleh 2.350.366 suara atau 42,04 persen.
Pelantikan pasangan cagub-cawagub terpilih rencananya akan dilaksanakan pada Oktober 2017.