Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluhan "Netizen" soal SPBU di Kemayoran yang Jadi Viral

Kompas.com - 31/05/2017, 19:27 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang netizen bernama Beldy Risyan Hukom mem-posting kejadian yang yang dia alami saat mengisi bahan bakar di salah satu SPBU di Bungur Besar Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Kejadian yang ia posting pada akun Facebook-nya itu menceritakan dugaan kecurangan dalam pengisian bahan bakar di SPBU tersebut.

Saat dikonfirmasi Kompas.com, Beldy menyampaikan bahwa hal itu terjadi pada Selasa (30/5/2017) sekitar pukul 15.00 WIB.

Saat itu, Beldy yang mengendari sepeda motor tersebut singgah untuk mengisi bahan bakar di SPBU yang letaknya persis di ruas Jalan Bungur Besar Raya.

Beldy mengatakan, saat itu bahan bakar masih tersisa satu bar. Antrean kendaraan roda dua saat itu terbilang cukup ramai.

Setelah sampai pada gilirannya, Beldy meminta petugas untuk mengisi bahan bakar jenis Pertamax sebesar Rp 33.000 atau sekitar 4 liter. 

Biasanya, jika masih tersisa satu bar dan diisi 4 liter, tangki bensin pasti akan penuh. Namun, hari itu tidak demikian.

Saat mengisi bensin, takaran bahan bakar tidak menunjukkan tangki yang penuh. Selain itu, pengisian bensin terbilang lama.

(Baca juga: Pengendara Mobil Gadaikan STNK untuk Beli BBM di SPBU Tangerang)

Beldy mengatakan bahwa ia baru pertama kali mengisi bahan bakar di SPBU itu. Keanehan itu ia sampaikan kepada petugas tersebut.

Namun, petugas itu mengarahkan Beldy ke kantor pengelola SPBU. Saat mendatangi pengelola SPBU, Beldy ditemui oleh penanggung jawab SPBU.

Beldy lantas menjelaskan kecurigaannya bahwa takaran bahan bakar yang diisi tidak sesuai dengan yang dia bayarkan.

"Saya ditanyakan sama karyawan itu, dia tanya 'Terus bagaimana Pak?' Saya bilang ini kurang saya mau tahu benar atau enggak, saya enggak ada niat (aneh-aneh) dari awal," ujar Beldy saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (31/5/2017).

Beldy meminta agar takaran bensin yang telah diisi itu dihitung kembali dengan melakukan penyedotan.

Penanggung jawab SPBU itu menyuruh petugas lain untuk menyedot bahan bakar dari kendaraan Beldy.

Saat seluruh bahan bakar sudah dikeluarkan, Beldy melihat bahwa takaran tak sesuai dengan 4 liter bensin yang ia bayarkan.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:


Terkini Lainnya

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Cegah Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke, Kini Petugas Patroli Setiap Malam

Megapolitan
Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Satu Rumah Warga di Bondongan Bogor Ambruk akibat Longsor

Megapolitan
Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Taruna STIP Tewas di Tangan Senior Pernah Terjadi pada 2014 dan 2017, Bukti Tradisi Kekerasan Sulit Dihilangkan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 6 Mei 2024 dan Besok: Pagi Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

[POPULER JABODETABEK] Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas | Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang

Megapolitan
Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com