Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara THR, 2 Karyawan Nekat Bunuh Majikan

Kompas.com - 03/06/2017, 16:26 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suryadi (42) yang menyediakan jasa merias atau make up artis diduga telah dibunuh oleh asistennya DI (19) dan DA (18) di rumah kontrakannya di Jalan Musyawarah, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Motif pembunuhan itu diduga karena Suryadi belum bisa memberi dua asistennya tersebut uang tunjangan hari raya (THR).

"Berdasarkan keterangan dari kedua tersangka, mereka ribut-ribut soal uang Lebaran. Mungkin bosnya lagi enggak punya uang, ya akhirnya dibunuh," kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol Holden Sirait kepada Kompas.com, Sabtu (3/6/2017).

Holden menjelaskan, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, pembunuhan terjadi pada Sabtu dini hari.

Saat itu seorang tetangga kontrakan korban mendengar ribut-ribut dari dalam kontrakan Suryadi. Tetangganya pun menghampiri kontrakan korban dan bertemu dengan dua orang tersangka yang baru saja keluar dari rumah Suryadi. Kedua tersangka tersebut terlihat tergesa-gesa meninggalkan lokasi.

Karena merasa curiga, saksi akhirnya melihat ke dalam kontrakan korban. Saksi melihat Suryadi telah tewas mengenaskan. Saksi pun langsung berteriak meminta pertolongan warga lainnya.

"Warga langsung mengejar pelaku dan menangkapnya di lampu merah Jatipadang. Selanjutnya kedua pelaku langsung diserahkan ke Mapolsek Pasar Minggu," kata Holden.

Barang bukti dalam kasus itu adalah batu dan pisau dapur yang dipergunakan pelaku untuk membunub korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com