Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemudik dengan Kendaraan Roda Dua yang Kelebihan Kapasitas akan Ditertibkan

Kompas.com - 06/06/2017, 15:24 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.comKapolda Metro Jaya, Irjen Mochamad Iriawan mengatakan akan melakukan pengecekan di jalur mudik reguler, terutama untuk para pemudik dengan kendaraan roda dua.

“Kita akan melakukan penertiban untuk (pemudik) tidak melebihi kapasitas penumpang yang ada. Akan kita turunkan dan disiapkan bus, karena berhubungan dengan keselamatan,”ujar Iriawan saat melakukan pengecekan jalur mudik reguler di Bekasi, Selasa (6/6/2017).

Hal ini dilakukan sebab kata Iriawan, banyak orang-orang yang mudik dengan membawa barang yang cukup banyak. Bahkan banyak pula para pemudik yang melebihi kapasitas dari kendaraan yang digunakan.

Menurut dia, dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya sering kali pemudik yang menggunakan roda dua berpenumpang empat orang.

Baca: Jaga Pintu Perlintasan Saat Mudik, KAI Libatkan Warga

Selain itu juga, pemudik menggunakan kendaraan roda dua dan menambahkan kayu di bagian belakang untuk menaruh barang-barang mereka, sehingga melebihi kapasitas.

Jika ada pemudik yang seperti ini, Iriawan menyarankan agar mereka berhenti di tempat check point yang telah disediakan terutama ada tiga titik di kota bekasi.

Di sana mereka akan diarahkan untuk melanjutkan perjalanan ke kampung halaman menggunakan bus.

“Kita akan belokkan ke check point untuk melakukan pengecekkan. Jika melebihi kapasitas, kita akan berangkatkan setiap ada 300 pengendara sepeda motor. Sehingga tidak terlalu ramai di tempat check point,” kata Iriawan.

Baca: Kapolda Metro Jaya Cek Jalur Mudik di Bekasi

Apabila pemudik ikut dalam bus yang disediakan, maka bisa menitipkan kendaraan roda dua di tempat check point.

Untuk itu Iriawan juga menegaskan akan mengawal para pemudik hingga ke perbatasan Karawang untuk mereka yang mengarah ke Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Kompas TV Aparat Kepolisian Siapkan Rekayasa Lalu Lintas di Tol Cipali
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Usahanya Ditutup Paksa, Pemilik Restoran di Kebon Jeruk Bakal Tempuh Jalur Hukum jika Upaya Mediasi Gagal

Megapolitan
Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Aktor Utama Pabrik Narkoba di Bogor Masih Buron, Polisi: Sampai Lubang Semut Pun Kami Cari

Megapolitan
Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Polisi Amankan 8 Orang Terkait Kasus Pembacokan Remaja di Depok, 4 Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Bukan Melompat, Disdik DKI Sebut Siswa SMP Jaksel Terpeleset dari Lantai 3

Megapolitan
Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Insiden Siswa SMP Lompat dari Lantai 3, KPAI Minta Disdik DKI Pasang Sarana Keselamatan di Sekolah

Megapolitan
3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

3 Saksi Diperiksa Polisi dalam Kasus Dugaan Penistaan Agama yang Jerat Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Seorang Pria Tewas Tertabrak Kereta di Matraman

Megapolitan
Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Disdik DKI Bantah Siswa di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah karena Dirundung

Megapolitan
BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

BNN Masih Koordinasi dengan Filipina Soal Penjemputan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass

Megapolitan
Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Polisi Minta Keterangan MUI, GBI, dan Kemenag Terkait Kasus Dugaan Penistaan Agama Pendeta Gilbert

Megapolitan
Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Walkot Depok: Bukan Cuma Spanduk Supian Suri yang Kami Copot...

Megapolitan
Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Satpol PP Copot Spanduk Supian Suri, Walkot Depok: Demi Allah, Saya Enggak Nyuruh

Megapolitan
Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Polisi Bakal Panggil Indonesia Flying Club untuk Mengetahui Penyebab Jatuhnya Pesawat di BSD

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Siswi SLB di Jakbar Dicabuli hingga Hamil, KPAI Siapkan Juru Bahasa Isyarat dan Pendampingan

Megapolitan
Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Ada Pembangunan Saluran Penghubung di Jalan Raya Bogor, Rekayasa Lalu Lintas Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com