Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASN Bekasi Disetrap Wali Kota karena Tidak Cukur Rambut hingga Gundul

Kompas.com - 12/06/2017, 11:48 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Puluhan Aparat Sipil Negara (ASN) atau PNS diberi hukuman oleh Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi pada saat apel, Senin (12/6/2017) pagi. Pada pekan lalu, Rahmat beserta jajarannya memotong rambut hingga gundul secara berjamaah.

Hal ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur dan soliditas antar pegawai karena mendapatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Jawa Barat.

Akan tetapi, hingga Senin pagi ini masih ada beberapa ASN mulai golongan tenaga kerja kontrak (TKK) hingga eselon tiga dinilai Rahmat tidak menunjukkan soliditasnya. Beberapa ASN yang disetrap tidak mencukur rambutnya hingga benar-benar gundul.

"Jadi bukan persoalan paksaan ini harus gundul. Tidak. Ini mendoktrin kepada mereka bagaimana membangun soliditas antar unit kerja yang ada bersama-sama," ujar Rahmat saat diwawancarai usai melakukan apel di Pemkot Bekasi, Senin.

Dia melanjutkan, sesuatu tujuan pada kegiatan yang tidak terjadi soliditas, koordinasi, dan pemahaman, maka obyek kerja yang ada tidak akan menghasilkan pekerjaan yang luar biasa.

Baca: Wali Kota Bekasi Terima 21.000 Pengaduan Warga dari Ponsel Pribadinya

Bagi Rahmat, hal seperti ini merupakan sebuah ilustrasi. Sebab, jiwa kepemilikan satu organisasi sangatlah penting. Selain itu, kata Rahmat, ada momen mental yang ingin dibangun yaitu keorganisasiannya.

Sehingga, Ia juga menjelaskan apabila kepala dinas sudah menggundulkan rambutnya, sebaiknya anak buah dapat mengikuti atasannya. Bahkan seharusnya, atasan bisa bertindak lebih tegas.

"Beberapa waktu yang lalu pernah kita ingatkan, harus bersama-sama untuk mendapatkan optimalisasi pencapaian," kata Rahmat.

Kompas TV Kota Bekasi sudah mempunyai angkutan kota ber-AC yang merupakan “Pilot Project” atau proyek percobaan dari Dirjen Perhubungan Darat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

4 Pelaku Sudah Ditangkap, Mobil Curian di Tajur Bogor Belum Ditemukan

Megapolitan
Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Ketua DTKJ Daftar Cawalkot Tangerang, Janjikan Integrasi Bus Tayo dengan KRL dan Transjakarta

Megapolitan
Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Diserang Begal dengan Diterima Jadi Polisi

Megapolitan
Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Polisi Pastikan Hanya 4 Pelaku Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Tangisan Ibu Vina Cirebon Saat Bertemu Hotman Paris, Berharap Kasus Pembunuhan Sang Anak Terang Benderang

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Korban Sempat Bersetubuh Sebelum Ditinggal Kekasihnya

Megapolitan
Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Dishub Tertibkan 127 Jukir Liar di 66 Lokasi di Jakarta

Megapolitan
4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

4 Pencuri Mobil di Bogor Ditangkap, Salah Satunya Residivis

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com