Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Gang Sempit Itu Rumahku..."

Kompas.com - 15/06/2017, 08:28 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bayi mungil tertidur pulas pada kasur bekas di sebuah gang sempit di kawasan Tambora, Jakarta Barat.

Kelambu usang nan kotor menutupi tubuh bayi yang baru berusia satu bulan tersebut. Bau tak sedap dan udara panas yang menyengat seolah mengganggu mimpi indah sang bayi mungil bernama Sari, putri pasangan Joni (55) dan Isa (30) tersebut.

Joni, Isa, dan tiga orang putrinya sudah lama menempati gang sempit tersebut dan telah menyebut gang itu sebagai rumah mereka.

Tak hanya sebagai tempat untuk beristirahat, gang sempit yang terletak di Jalan Gedong Panjang Raya tersebut juga digunakan keluarga Joni untuk melakukan aktivitas rumah tangga seperti pada umumnya.

"Mereka (keluarga Joni) mandi di sini, nyuci di sini, semua di sini, jadi ya memang bau. Tapi gang ini masih bisa buat lewat kok," ujar sahabat Joni, Roy, saat ditemui Kompas.com, Rabu (14/6/2017).

(Baca juga: Kisah Keluarga Joni-Isa, Tidur, Mandi, dan Nyuci di Sebuah Gang Sempit)

Pantauan Kompas.com, gang sempit tertutup atap rumah yang dibangun di sekitarnya ini tak layak dikatakan sebagai tempat tinggal.

Tumpukan sampah menggunung, tempat tidur yang kotor, dan debu dari jalan raya tentu tak baik untuk kesehatan.

"Ya mereka cuma tinggal begini. Cuma numpang atap orang yang dibangun di atas gang ini," sebut Roy.

Melahirkan dengan alas kardus

Sementara itu, Isa bercerita, pada 14 Mei 2017, ia yang tengah hamil tua itu tiba-tiba merasakan kontraksi luar biasa di perutnya dan merasa akan segera melahirkan.

"Saya waktu itu tidur di gang di ujung sana sama suami saya, cuma pakai kardus. Soalnya kasur bekas di sini kan buat tidur anak-anak saya," ujar Isa saat ditemui di Tambora, Jakarta Barat, Rabu (14/6/2017).

Suami Isa, Joni, panik dan segera berusaha membawa istrinya ke bidan untuk menjalani proses persalinan.

Namun, karena Isa tak kuat lagi menahan sakit, sang bidan yang menghampirinya dan membantu persalinannya. "Isa ngelahirin cuma pakai alas kardus saja," ujar Roy.

Atas bantuan sang bidan, putri bungsu Isa dan Joni yang kemudian diberi nama Sari itu pun lahir dengan selamat.

(Baca juga: Cerita Isa Melahirkan Hanya Beralaskan Kardus di Sebuah Gang Sempit)

Roy mengatakan, sebelum proses persalinan tersebut, Joni sempat mencari bantuan kepada warga sekitar untuk membiayai persalinan istrinya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com