JAKARTA, KOMPAS.com - Isa (30) yang tinggal di sebuah gang sempit di Kawasan Tambora, Jakarta Barat belakangan diketahui menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suaminya, Joni (55).
Dalam sebuah video singkat yang diunggah oleh @thenewbikingregetan di Instagram 14 jam lalu, sang perekam video bertanya kepada Isa mengenai pemukulan yang dilakukan oleh suaminya?
"Tapi ibu dipukulin enggak apa-apa?" tanya si perekam video.
(Baca juga: "Gang Sempit Itu Rumahku...")
Isa yang memang mengalami keterbelakangan mental pun mengiyakan pertanyaan itu sambil tertawa.
Namun, seorang warga yang masuk dalam video itu kemudian menjawab pertanyaan tersebut dengan lebih jelas.
"Memang orangnya agak gini (stres) jadi dipukulin, dihantemin ya ayo aja," kata warga itu.
Dalam caption-nya, @thenewbikingregetan meminta Dinas Sosial (Dinsos) Jakarta untuk membantu Isa. Isu ini pun menjadi viral dengan tanda pagar (tagar) #ceritaibuyangdikdrt.
Namun, bukannya Dinsos Jakarta yang merespons video itu, melainkan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang langsung menanggapinya.
"@hmrnaa iya. Saya minta direktur turun. Terima kasih infonya," tulis Khofifah melalui akunnya @khofifah.ip di kolom komentar video tersebut.
Pernyataan Khofifah itu kemudian menuai respons positif dari akun @thenewbikingregetan dan juga para pengikutnya.
"Terima kasih bu @khofifah.ip karena sudah cepat dalam membalas dan bertindak," tulis @thenewbikingregetan dalam caption foto screenshot yang diunggahnya.
Sementara itu, akun @thisdinda menyatakan rasa terima kasihnya kepada Khofifah dan mendoakannya agar terus sehat selalu.
"Terima kasih Ibu Menteriku sudah merespon laporan masyarakat. Sehat selalu ya Buu agar bisa membantu banyak orang," tulis dia.
(Baca juga: Alasan Joni Tinggal Bersama Keluarganya di Gang Sempit)
Sampai saat ini, Kompas.com masih belum bisa menghubungi Khofifah terkait langkah apa yang bakal dilakukan Kemensos untuk menangani masalah Joni dan Isa tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.