Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Sinkronisasi Anies-Sandiaga Tidak Urus Pergantian Direksi BUMD DKI

Kompas.com - 10/07/2017, 10:09 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim sinkronisasi gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno tidak mengurus pergantian direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta.

Hal ini ditegaskan oleh Ketua tim sinkronisasi Anies-Sandiaga, Sudirman Said.

"Hal-hal yang berkaitan dengan personalia SKPD maupun BUMD tidak merupakan ruang lingkup tugas tim sinkronisasi," ujar Sudirman kepada Kompas.com, Senin (10/7/2017).

Sudirman menjelaskan tugas tim sinkronisasi adalah memastikan program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sesuai dengan visi dan misi Anies-Sandiaga. Khususnya dalam penyusunan rencana kerja lima tahun mendatang atau yang biasa disebut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2018-2022.

"Fokus kerja tim adalah meyakinkan program kerja Pemprov lima tahun mendatang sudah mengintegrasikan janji kerja gubernur dan gagub terpilih Anies-Sandi," ujar Sudirman.

Sementara itu, anggota tim sinkronisasi Edriana Noerdin mengatakan pergantian direksi BUMD adalah wewenang Anies-Sandiaga. Tim sinkronisasi tidak diberi tugas untuk membahas hal tersebut.

"Kami tidak punya mandat membahas itu dan itu adalah murni keputusan Pak Anies dan Pak Sandiaga nantinya," ujar Edriana.

Baca: Sandi Minta Pejabat SKPD dan Direksi BUMD Tak Risaukan Isu Pergantian

Sudirman Said menambahkan, Anies-Sandiaga memiliki kebijakan dalam menata organisasi di Pemprov DKI Jakarta. Berbekal pengalaman Anies-Sandi, Sudirman yakin pergantian direksi BUMD DKI akan dilakukan sesuai aturan.

Apalagi, Sudirman mengetahui ada juga pemimpin BUMD DKI yang profesional dan akan dibutuhkan Anies-Sandiaga untuk membangun Jakarta.

"Kalaupun akan dilakukan penyegaran, sudah pasti akan memperhatikan aspek tata kelola yang baik, mengedepankan meritokrasi, integritas, dan profesionalisme," ujar Sudirman.

Kompas TV Mengambil Peran Mendukung Keberagaman dan Toleransi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Dikenakan Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Tak Sadar Jarinya Digigit sampai Putus, Satpam Gereja: Ada yang Bilang 'Itu Jarinya Buntung'

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com