Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Target Program DP 0 untuk Masyarakat Kelas Menengah dan Rendah

Kompas.com - 12/07/2017, 16:29 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno menyebutkan program unggulannya berupa rumah dengan DP nol rupiah tetap diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu dan kelas menengah.

Adapun sebelumnya Sandi mengungkapkan, peserta program ini adalah mereka warga DKI Jakarta yang berpenghasilan antara Rp 7 sampai 10 juta per bulan.

"Prinsipnya, kami ingin memberi hunian yang layak kepada masyarakat. Baik itu yang berpenghasilan di bawah atau lebih dari Rp 7 juta," kata Sandi melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com pada Rabu (12/7/2017).

Menurut Sandi, penjelasan terdahulunya soal klasifikasi penerima program DP nol rupiah dengan kisaran penghasilan Rp 7 sampai 10 juta masih dalam kajian.

Baca: Sandiaga: DP 0 Rupiah untuk Pendapatan Rp 7 Juta-Rp 10 Juta Per Bulan

Skema final program ini dijanjikan untuk dijelaskan secara gamblang pada Oktober 2017 nanti, sesudah dia dilantik sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta.

"Program DP nol rupiah targetnya jelas, untuk masyarakat kelas menengah dan rendah agar bisa memiliki rumah," tutur Sandi.

Pada masa awal kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017, Sandi bersama pasangannya Anies Baswedan mensosialisasikan program rumah DP nol rupiah sebagai salah satu program unggulan mereka.

Program ini juga berkali-kali disebut untuk membantu warga kelas menengah ke bawah di Jakarta yang punya impian memiliki hunian mereka sendiri.

Baca: Bisakah Warga Berpenghasilan di Bawah Rp 7 Juta Ikut DP Nol Rupiah?

Detil program yang masih bisa dilihat di laman resmi Anies-Sandi, yakni www.jakartamajubersama.com, masih tertera keterangan bahwa penerima program ini adalah warga DKI Jakarta dengan penghasilan total rumah tangga maksimal sekitar Rp 7 juta per bulan.

Kini, Sandi menjelaskan hal yang berbeda. Dia menerangkan, perkiraan total penghasilan penerima program rumah DP nol rupiah adalah mereka dengan penghasilan Rp 7 sampai 10 juta per bulan.

Tidak cukup sampai di sana, peserta program juga harus dapat menyisihkan sejumlah uang tiap bulannya sebagai cicilan untuk huniannya nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com