Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tak Mau Salah Tempatkan Lurah dan Camat

Kompas.com - 24/06/2013, 20:07 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Joko Widodo mengatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah mengolah 498 lurah dan camat yang lolos seleksi tahap pertama untuk di tempatkan di wilayah. Hal itu dilakukan karena ada lurah dan camat yang memiliki nilai manajerial tinggi, tetapi rendah di lapangan atau sebaliknya.

"Itu harus dibedakan. Ada yang lapangannya baik, tapi nilainya di (kategori) cukup atau standar. Itu harus dipertajam, saya enggak mau keliru lagi menempatkan orang," ujar Jokowi di Balaikota Jakarta, Senin (24/6/2013) sore.

Jokowi mengatakan, proses seleksi perbedaan nilai tersebut diserahkan kepada wali kota di masing-masing wilayah. Ia berharap hasilnya telah keluar Selasa besok. Dengan demikian, rangkaian proses seleksi dan promosi terbuka atau lelang jabatan terhadap lurah dan camat dapat mendekati tahap akhir.

"Sore tadi masih mau diolah lagi oleh wali kota masing-masing, saya beri waktu," kata Jokowi.

Selanjutnya, pada Selasa (25/6/2013) besok, para lurah dan camat pun akan menjalani public hearing di gedung Balaikota Jakarta sebelum diputuskan dan diumumkan pada publik. Jokowi memastikan bahwa hasil public hearing besok tak akan memengaruhi golongan para camat atau lurah tersebut.

"Digeser, tapi di eselon yang sama. Enggak pengaruhi golongan," kata mantan Wali Kota Surakarta tersebut.

Ujian tahap pertama seleksi dan promosi terbuka jabatan lurah dan camat meloloskan 498 peserta. Jakarta membutuhkan 44 jabatan camat dan 267 jabatan lurah. Oleh sebab itu, para peserta yang tidak mendapatkan jabatan lurah atau camat akan disimpan dan akan dipertimbangkan kembali jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk jabatan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

    PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

    Megapolitan
    Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

    Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

    Megapolitan
    Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

    Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

    Megapolitan
    Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

    Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

    Megapolitan
    Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

    Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

    Megapolitan
    Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

    Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

    Megapolitan
    Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

    Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

    Megapolitan
    Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

    Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

    Megapolitan
    Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

    Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

    Megapolitan
    Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

    Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

    Megapolitan
    Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

    Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

    Megapolitan
    Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

    Viral Video Sekelompok Orang yang Diduga Gangster Serang Warga Bogor

    Megapolitan
    PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

    PKS dan Golkar Berkoalisi, Dukung Imam Budi-Ririn Farabi Jadi Pasangan di Pilkada Depok

    Megapolitan
    Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

    Cerita Pinta, Bangun Rumah Singgah demi Selamatkan Ratusan Anak Pejuang Kanker

    Megapolitan
    Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

    Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok: Jangan Hanya Jadi Kota Besar, tapi Penduduknya Tidak Kenyang

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com