Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba-tiba Basuki Perintahkan Tes Urine, Lurah dan Camat Terkejut

Kompas.com - 30/06/2013, 11:16 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Para lurah dan camat yang hadir di acara "Peran Jajaran Pemprov DKI Jakarta dalam Mendukung Program Rehabilitasi Penyalahgunaan Narkoba" terkejut. Tiba-tiba saja Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta petugas BNN melakukan tes urine kepada mereka.

Menurut Basuki kepada 44 camat dan 267 lurah yang baru saja dilantik setelah seleksi dan promosi jabatan terbuka, tes urine berguna untuk mendeteksi apakah mereka terindikasi menggunakan narkoba atau tidak.

"Mulai sekarang saya minta bapak ibu untuk lebih peduli dengan lingkungan. Atau enggak, saya mohon sekarang kepada BNN untuk semua lurah dan camat dites urine tes narkoba, deh. Semuanya tes bareng, siapa tahu ada yang khilaf semalam," kata Basuki yang mengagetkan para peserta diskusi, di Balai Agung, Balaikota Jakarta, Minggu (30/6/2013).

Menurut Basuki, sebelum lurah dan camat berkeliling mengecek warga mereka apakah ada yang terindikasi menggunakan narkoba atau tidak, lurah dan camat itu harus bersih dari narkoba. Dia mengaku sengaja menyembunyikan rencana tes urine kepada lurah dan camat. Pasalnya, kalau tes urine sebelumnya telah diumumkan, maka kemungkinan lurah dan camat tidak akan menghadiri acara diskusi pagi ini.

"Hahaha secara mendadak dan spontan saja. Saya ini kan ngomong dulu baru mikir. Sebelum sidak ke warganya, sidak ke lurah camat dulu. Ini kan bentuk sebuah kepedulian juga," kata Basuki.

Apabila ada lurah dan camat yang terindikasi narkoba, menurut pria yang akrab disapa Ahok, lurah dan camat itu harus segera direhabilitasi dan bukan dipenjara. Menurutnya, para pengguna narkoba bukanlah musuh, justru mereka menjadi korban. Adapun narkoba dan para pengedar itu, kata dia, yang merupakan musuh masyarakat dan harus dihindari.

Basuki berharap diskusi narkoba tersebut dapat menjadikan masyarakat lebih peduli kepada permasalahan obat-obat terlarang. "Mereka semua itu bukan musuh kita. Mereka itu justru korban. Karena menurut BNN, pintu tobat dibukakan sampai tiga kali, baru dikenakan pidana hahaha," kata Basuki sambil tertawa.

Sementara itu, Humas BNN Sumirat Dwiyanto mengatakan tes urine narkoba dengan cepat akan langsung diketahui hasilnya. Setelah mendapatkan hasilnya, BNN pun akan memberikan laporan hasil tes urine kepada pihak eksekutif Pemprov DKI untuk ditindaklanjuti.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

    Sebelum Tewas, Giri Masih Sempat Ucapkan Syahadat Saat Dievakuasi dari Bawah Tembok Roboh

    Megapolitan
    Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

    Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Kramatjati, Giri Dikenal sebagai Orang Baik dan Jujur

    Megapolitan
    Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

    Sedang Renovasi, Tembok Rumah Warga di Kramatjati Roboh dan Timpa Dua Pekerja

    Megapolitan
    Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

    Bule AS Kagum dengan Budaya Memberikan Kursi untuk Wanita di KRL: Ini Luar Biasa!

    Megapolitan
    Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja 'Citayam Fashion Week' Pindah ke Kota Tua

    Tak Lagi di Dukuh Atas, Remaja "Citayam Fashion Week" Pindah ke Kota Tua

    Megapolitan
    Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

    Aktor Rio Reifan Ditangkap Lagi, Polisi Amankan Sabu, Ekstasi, dan Obat Keras

    Megapolitan
    Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

    Marak Penjambretan di Sekitar JIS, Polisi Imbau Warga Tak Pakai Perhiasan Saat Bepergian

    Megapolitan
    Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

    Sudah 5 Kali Ditangkap Polisi, Rio Reifan Belum Lepas dari Jerat Narkoba

    Megapolitan
    Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

    Marak Kasus Pemalakan Sopir Truk, Polisi Rutin Patroli

    Megapolitan
    Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

    Sopir Truk Dipalak Rp 200.000 di Kapuk Muara, Pelaku Masih Diburu Polisi

    Megapolitan
    Pesinetron 'Tukang Bubur Naik Haji' Rio Reifan Positif Sabu

    Pesinetron "Tukang Bubur Naik Haji" Rio Reifan Positif Sabu

    Megapolitan
    Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

    Aktor Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya, Lagi-lagi Kasus Narkoba

    Megapolitan
    Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

    Brigadir RAT Bunuh Diri, Sudah Tak di Manado Sejak 10 Maret karena Izin Kunjungi Kerabat

    Megapolitan
    Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

    Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

    Megapolitan
    Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

    Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com