Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UNAS Bantah Perjualbelikan Ijazah

Kompas.com - 01/07/2013, 16:40 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Nasional (Unas), Rosmawaty Lubis, membantah melakukan praktik jual beli ijazah, seperti dituduhkan sejumlah kalangan berkaitan dengan kasus jenjang pendidikan dan ijazah Program Studi Kebidanan Fakultas Kesehatan Unas.

"Kita mendaftarkan secara resmi sebagai mahasiswa pindahan di program studi D3 kebidanan ke Akademi Kebidanan. Jadi kita memfasilitasi kalau mereka mau," jelas Rosmawaty, Senin (1/7/2013).

Lulusan Program Studi Kebidanan Fakultas Kesehatan Unas mendapatkan ijazah D-4. Dengan begitu, mereka seharusnya bisa mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR), karena berdasar Permenkes 1796/menkes/per/VIII/2011, syarat minimal untuk mendapatkan STR kebidanan adalah berijazah D3.

Namun, mereka tak bisa mengurus STR karena terbentur keputusan Ikatan Bidan Indonesia (IBI), yaitu STR hanya bisa diurus oleh mereka yang berijazah D3. Sekadar catatan, STR adalah syarat untuk mengambil profesi bidan. STR dikeluarkan oleh Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI).

Beberapa waktu lalu, seorang mahasiswa Program Studi Kebidanan Fakultas Kesehatan Unas, Inta, mengatakan Unas menawarkan bantuan pembuatan ijazah D-3 kepada mahasiswa supaya tak mengalami masalah mengurus STR.

Menurut Inta, Unas sudah mempunyai MoU dengan Akademi Kebidanan Bakti Bangsa untuk pembuatan ijazah D3. Untuk mendapatkan ijazah D3 itu, lanjut Inta, mahasiswa diminta membayar Rp 15 juta.

"Memang pertama kita mengajukan Rp 15 juta, lalu kita turunkan menjadi Rp 10 juta dan sudah kita kasih subsidi 50 persen," ulas Rosmawaty.

Inta dan sejumlah mahasiswa dan alumni mengadukan masalah tersebut kepada Komnas HAM.

Sementara itu, Unas tidak membuka pendaftaran Jurusan Kebidanan untuk kelas reguler atau dari lulusan SMU pada tahun ajaran 2013, hingga jangka waktu yang belum ditentukan. Saat ini, mereka hanya menerima mahasiswa ekstensi yang sudah mempunyai ijazah D3.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com