Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Harga Sulit Ditekan, Pedagang Ayam "Babak Belur"

Kompas.com - 04/07/2013, 13:51 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Para pedagang ayam di Pasar Kramatjati, Jakarta Timur, mengeluhkan harga ayam potong yang terus merangkak naik. Kenaikan harga ini terjadi setelah harga bahan bakar minyak naik dan menjelang bulan puasa.

Sabar (43), salah satu pedagang ayam di Pasar Kramatjati, Kamis (4/7/2013), mengatakan, rencana mogok berjualan selama sehari itu disampaikan kepada para pedagang ayam melalui pesan singkat berantai. Kurangnya pasokan ayam dan tingginya harga ayam di peternakan membuat mereka sempat enggan berjualan.

Akibat kenaikan harga ayam itu, para pedagang berencana melakukan aksi mogok jualan pada Senin (1/7/2013) lalu. Namun, aksi tersebut batal dilakukan.

"Harganya mahal, terus barang (ayamnya) enggak ada. Baru tahun ini yang paling tinggi melejitnya itu. Tahun-tahun kemarin enggak kayak gini. Yang susah itu kemarin di peternaknya enggak ada stok, tapi sekarang sudah banyak," ujar Sabar.

Pedagang lain, Umar Sumarno (43), membenarkan bahwa ada rencana mogok jualan di kalangan pedagang ayam. Namun, menurutnya, ada pro dan kontra atas rencana itu sehingga rencana itu batal dilakukan.

"Ya, ada kemarin, cuma sekelentingan doang. Masalahnya harga setinggi langit. Yang beli maunya murah. Kalau Lebaran kan orang maunya murah," ujar Umar.

Umar mengatakan, sebagai pedagang, ia hanya mengikuti perkembangan pasar. Ia memprediksi rencana mogok berjualan tidak bakal terjadi.

"Ya, kita tinggal ngikutin saja. Sekarang babak belur, nyari untungnya susah," ujar Umar.

Harga ayam merangkak naik menjadi Rp 25.000 per kilogram setelah harga BBM bersubsidi dinaikkan. Sebelumnya, harga paling mahal berada di kisaran Rp 20.000 per kilogram. Kenaikan harga ayam ini diprediksi akan normal kembali setelah Lebaran berakhir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

    Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

    Megapolitan
    Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

    Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

    Megapolitan
    Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

    Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

    Megapolitan
    Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

    Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

    Megapolitan
    Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

    Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

    Megapolitan
    Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

    Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

    Megapolitan
    Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

    Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

    Megapolitan
    Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

    Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

    Megapolitan
    Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

    Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

    Megapolitan
    Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

    Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

    Megapolitan
    Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

    Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

    Megapolitan
    Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

    Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

    Megapolitan
    Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

    Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

    Megapolitan
    Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

    Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

    Megapolitan
    Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

    Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

    Megapolitan
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com