Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penumpang Kian Padat, Stasiun Tanah Abang Akan Diperluas

Kompas.com - 12/08/2013, 16:19 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur PT Kereta Api Indonesia Ignasius Jonan mengatakan, peningkatan jumlah penumpang KRL Commuter Line di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, menyebabkan kepadatan penumpang di stasiun tersebut. Untuk itu, PT KAI akan memperluas bangunan Stasiun Tanah Abang. Pembangunannya akan dimulai pada awal September 2013.

"Kita akan bangun hall Stasiun Tanah Abang jadi dua, akan selesai 12-18 bulan. Tukangnya, segalanya sudah ada, ini awal September harus sudah mulai," katanya di Stasiun Tanah Abang, Senin (12/8/2013).

Hall utama yang ada saat ini, kata Jonan, nantinya hanya akan digunakan untuk arus masuk penumpang, sedangkan arus keluar akan dialihkan ke hall baru. Namun, selagi menunggu pembangunan hall baru, PT KAI memisahkan arus keluar-masuk penumpang di Stasiun Tanah Abang. Penumpang keluar diarahkan di ujung peron utara stasiun yang langsung keluar di jalan raya.

"Gate out sementara ini jadi pintu keluar. Khusus KRL di bawah sini sehingga untuk penumpang tidak naik (tangga) ke atas lagi, tapi langsung ke jalan. Kalau naik ke atas lagi kan akan desak-desakan," ujarnya.

Setelah penerapan tarif progresif per 1 Juli 2013, jumlah penumpang KRL Commuter Line meningkat menjadi 589.000 orang per hari. Sebelum tarif progresif diberlakukan, jumlah penumpang KRL Commuter Line sekitar 470.000 orang per hari.

Peningkatan jumlah penumpang menyebabkan terjadinya kepadatan, baik di dalam kereta maupun di stasiun, tak terkecuali di Stasiun Tanah Abang. Khusus untuk menangani kepadatan penumpang di dalam kereta, PT KAI telah mendatangkan beberapa rangkaian kereta baru. Rencananya, sampai akhir tahun 2013 akan ada 180 rangkaian kereta baru yang didatangkan oleh PT KAI.

Dalam jangka panjang, PT KAI menargetkan KRL Commuter Line dapat mengangkut 1,2 juta penumpang setiap hari. Target diharapkan dapat terealisasi pada tahun 2016-2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com