JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Siti Zuhroh, menilai bahwa sistem kaderisasi di dalam partai politik di Indonesia belum baik. Hal itu dapat menyebabkan seorang kader partai mendukung kerabatnya dari partai lain ketimbang rekan separtainya.
Siti menyampaikan hal tersebut menanggapi dukungan Wali Kota Tangerang sekaligus Ketua DPD Partai Demokrat Banten Wahidin Halim kepada calon wali kota Tangerang dari Partai Golkar, Abdul Syukur. Syukur merupakan adik kandung Wahidin. Di satu sisi, Partai Demokrat Kota Tangerang memiliki calon wali kota lain, yaitu Arief Wismansyah, yang kini menjabat sebagai Wakil Wali Kota Tangerang.
"Padahal dalam partai sangat jelas, sesama kader harus saling mendukung. Ini karena makin menguatnya politik kekerabatan. Sesama kader Demokrat (Wahidin dan Arief) justru tidak saling mendukung, padahal satu rumah dan satu ideologi," katanya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (13/8/2013).Syukur dan Arief merupakan dua dari lima calon wali kota Tangerang yang akan mengikuti pemilihan kepala daerah Kota Tangerang pada 31 Agustus 2013. Syukur merupakan calon yang diusung Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera dan adik kandung Wahidin Halim. Adapun Arief didukung oleh Partai Demokrat dan Partai Gerakan Indonesia Raya. Ia menjadi wakil Wahidin dalam Pemerintah Kota Tangerang saat ini.
Pada Rapat Pleno pertengahan Juli 2013 lalu, Arief dinyatakan tidak lolos verifikasi KPUD Kota Tangerang. KPU Kota Tangerang beralasan bahwa calon wakil wali kota yang mendampingi Arief, Sachrudin, tidak mendapat izin dari Wahidin selaku atasan Sachrudin. Sachrudin sampai saat ini merupakan Camat Pinang, salah satu kecamatan di Kota Tangerang. Pencalonan Sachrudin harus melalui persetujuan atasannya, dalam hal ini Wali Kota Tangerang Wahidin Halim.
Pilkada Kota Tangerang akan diikuti oleh lima pasang calon. Sesuai dengan nomor urut calon, pasangan peserta pilkada itu adalah Harry Mulya Zein-Iskandar, Abdul Syukur-Hilmi Fuad, Tubagus Dedi Gumelar-Suratno Abu Bakar, Ahmad Marju Kodri-Gatot Suprijanto, dan Arief Wismansyah-Sachrudin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.