Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengeroyok Polisi Mengaku Hanya Bantu Teman

Kompas.com - 21/08/2013, 01:20 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com — Tiga tersangka pengeroyok Brigadir Cahyadi Firmansyah, anggota Unit Lakalantas Satwilantas Jakarta Timur di Kanal Banjir Timur (KBT), mengaku terlibat dalam peristiwa itu karena membantu teman.

"Pengakuannya, mereka hanya ikut-ikut karena salah satu temannya yang belum tertangkap sakit hati dengan korban," ujar kuasa hukum tiga tersangka tersebut, Djarot Widodo, menemui ketiga tersangka di Polres Jakarta Timur, Selasa (20/8/2013).

Sayang, dengan alasan pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak kepolisian, Djarot tidak bisa mengatakan inisial tersangka yang sakit hati terhadap anggota polisi tersebut. Sementara itu, ketiga kliennya mengaku hanya ikut-ikutan.

"Tiga orang yang ketangkap, ngakunya ke saya begitu. Tapi saya tidak bisa mengatakan tersangka yang sakit hati siapa karena masih dikembangkan," lanjutnya.

Adapun keenam tersangka yang tengah diburu anggota Polres Metro Jakarta Timur berinisial W, B alias T, Bdi, T, C, dan A.

Diberitakan, Brigadir Cahyadi Firmansyah menjadi korban pengeroyokan sepuluh pemuda mabuk di sebuah jembatan di Jalan IPN atau Jalan Pancamarga, kawasan Kanal Banjir Timur (KBT), Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur, Minggu (18/8/2013) sekitar pukul 21.45 WIB.

Korban yang lepas piket hendak membeli susu untuk anaknya sebelum pulang. Saat mengendarai mobilnya, Cahyadi masih memakai kaus polisi berwarna coklat. Saat melintas di Jalan IPN, dia melihat ada orang sempoyongan menggebrak mobilnya. Korban turun, kemudian terjadi adu mulut.

Setelahnya, datang beberapa pria yang langsung memukuli Cahyadi. Cahyadi sempat dipukul dengan botol. Ketika tersungkur, dia dinjak-injak oleh para pelaku.

Korban terluka pada mata kiri dan tangan kanan. Dia juga mengalami pusing karena dipukul dengan botol minuman. Sementara itu, kaca depan di mobilnya pecah. (Wahyu Aji)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

PDI-P Bebaskan Sekda Supian Suri Pilih Bakal Calon Wakil Wali Kota di Pilkada 2024

Megapolitan
Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Dibacok Empat Kali oleh Keponakan yang Dendam, Penyebab Pria di Pamulang Tewas di Tempat

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Diduga akibat Penyempitan Jalan Imbas Proyek LRT

Megapolitan
Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Bunuh Pamannya, Faizal Emosi Dibangunkan Saat Baru Tidur untuk Layani Pembeli di Warung

Megapolitan
Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Hindari Kecurigaan, Faizal Sempat Simpan Golok untuk Bunuh Pamannya di Atas Tumpukan Tabung Gas

Megapolitan
Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Minta Dishub DKI Pilah-pilah Penertiban, Jukir Minimarket: Kalau Memaksa, Itu Salah

Megapolitan
Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Babak Baru Kasus Panca Pembunuh 4 Anak Kandung, Berkas Segera Dikirim ke PN Jaksel

Megapolitan
KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

KPU DKI Beri Waktu Tiga Hari ke Dharma Pongrekun untuk Unggah Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Mahasiswa Unjuk Rasa di Depan Istana Bogor, Minta Jokowi Berhentikan Pejabat yang Antikritik

Megapolitan
Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Banyak Motor Lewat Trotoar di Matraman, Warga: Sudah Jadi Pemandangan yang Umum Setiap Pagi

Megapolitan
Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Menolak Ditertibkan, Jukir Minimarket: Besok Tinggal Parkir Lagi, Bodo Amat...

Megapolitan
3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

3 Pemuda di Kalideres Sudah 5 Kali Lakukan Penipuan dan Pemerasan Lewat Aplikasi Kencan

Megapolitan
Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Kejari Jaksel: Rubicon Mario Dandy Dikorting Rp 100 Juta Agar Banyak Peminat

Megapolitan
Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras 'Limit Paylater' hingga Rp 10 Juta

Jebak Korban di Aplikasi Kencan, Tiga Pemuda di Kalideres Kuras "Limit Paylater" hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Pilkada DKI Jalur Independen Sepi Peminat, Pakar Khawatir Fenomena Calon Tunggal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com