Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya, JLNT Kampung Melayu-Tanah Abang Dilanjutkan

Kompas.com - 28/08/2013, 10:56 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
— Setelah mangkrak beberapa lama dan terus-menerus tertunda, pembangunan Jalan Layang Non-Tol (JLNT) Kampung Melayu-Tanah Abang akhirnya diteruskan.

Kepala Seksi Simpang Tak Sebidang Dinas Pekerjaan Umum Heru Suwondo mengatakan, alat berat yang didatangkan dari Taiwan, yakni heavy shoring, sudah tiba di Jakarta sejak Rabu (21/8/2013).

"Sekarang sedang buat dudukan untuk shoring, pekerjaan hanya bisa dilakukan pada malam hari karena kalau siang akan menutup jalan akibat alat berat berupa crane yang dipakai untuk mengangkat shoring," ujar Heru, Selasa (27/8/2013).

Kontraktor JLNT, PT Istaka Karya, mendatangkan alat berat yang dibeli dari Taiwan, yakni sistem alat penyangga berat. Kontraktor harus secara hati-hati mengerjakan pengecoran jalan layang. Pasalnya, lalu lintas di sepanjang Jalan KH Mas Mansyur termasuk padat, terutama pada jam-jam sibuk.

Bila tidak menggunakan alat khusus, maka akan menambah kemacetan arus lalu lintas di kawasan tersebut. Alat berat itu akan membantu kontraktor menyelesaikan pembangunan jalan layang tanpa harus merugikan pengendara bermotor yang melintas. Dari semua paket pekerjaan JLNT, hanya tersisa Paket Mas Mansyur.

Heru mengatakan, Dinas PU DKI mengharapkan pekerjaan cepat selesai, tetapi karena lokasinya di atas badan jalan dan lahannya sempit, ditambah pekerjaan hanya bisa dilakukan malam hari, pihaknya berharap pada November ini dapat selesai.

"Kalau bisa kita inginnya jangan sampai akhir tahun atau Desember sudah selesai. Mudah-mudahan terlaksana," jelasnya.

Adapun posisi penyelesaian pekerjaan JLNT berada di atas jalan layang yang sudah ada saat ini dan di atas Jalan Jenderal Sudirman.

Sedangkan lalu lintas di Jalan Jenderal Sudirman tidak bisa terganggu sama sekali. Kontraktor pembangunan JLNT, PT Istaka Karya, menyatakan, pengerjaan jalan layang telah rampung hingga 90 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com