Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Dulu Enggak Ada yang Mau di Rusun, Sekarang Berebut

Kompas.com - 29/08/2013, 15:53 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Joko Widodo melontarkan sindiran kepada warga target relokasi ke sejumlah rusun. Menurutnya, warga seharusnya mempertimbangkan solusi, bukan hanya berpikir pendek dengan menolak relokasi.

Sindiran itu dilontarkan Jokowi saat meninjau Rusun Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur, Kamis (29/8/2013) siang. Jokowi menyempatkan diri untuk berdialog dengan warga di lantai dasar.

"Dulu saya mau pindahin masuk ke rusun, enggak ada yang mau. Begitu jadi yang minta hampir tiga ribu, berebut, sayanya kerepotan," ujar Jokowi.

Jokowi meminta agar warga mengerti posisinya sebagai pemangku kebijakan yang harus mematuhi peraturan yang ada. Tidak mungkin, kata Jokowi, dirinya membiarkan peraturan tak ditegakkan.

"Ini alas hukumnya ada. Saya tidak bisa buat apa-apa. Beda kalau status hukumnya ada," ujarnya.

Jokowi mengatakan, di sisi lain, seharusnya warga menjadikan momentum relokasi sebagai usaha memperbaiki kualitas hidup. Toh, segala fasilitas telah disediakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Makanya kan saya cari solusi. Kasih rusun beserta isinya. Kalau enggak mau juga, ya gimana," ujar politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Sebanyak 300 kepala keluarga yang sebelumnya bermukim di sekitar waduk Ria Rio rencananya akan direlokasi ke rusun yang terletak di Cakung, Jakarta Timur, itu. Relokasi dilakukan terkait penataan kawasan waduk.

Di rusun tersebut, warga mendapatkan satu hunian dengan tipe 30 serta sejumlah fasilitas lain, yakni televisi, tempat tidur, lemari, serta kulkas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com