Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Terakhir Korban Kecelakaan Tol Jagorawi, "Titip Anak-anak Ya"

Kompas.com - 08/09/2013, 12:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Air mata Voni (37) terus mengucur tak berhenti meratapi kepergian suaminya, Komaruddin (42), yang menjadi salah satu korban meninggal dalam kecelakaan di Tol Jagorawi, Minggu (8/9/2013) dini hari. Dia baru menyadari bahwa telepon dari suaminya semalam ialah pembicaraan yang terakhir.

Voni mengatakan, malam selepas Komaruddin berangkat, ia sempat menelepon sekitar pukul 22.30 WIB. Suaminya berpesan untuk menjaga tiga anaknya.

"Dia bilang sudah di jalan menuju Cibinong. Titip anak-anak, katanya. Saya tanya, 'Titip mau ke mana sih Pak?' Katanya, saya enggak tahu, titip aja. Saya baru sadar," tuturnya kepada wartawan di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/9/2013).

Voni lalu mengingat tentang tingkah suaminya dua hari sebelum kejadian tersebut. Menurutnya, Komaruddin lebih perhatian kepada anak-anaknya. Hanya saja, Voni mengaku tak memiliki firasat apa pun.

"Jumat malam, tidur sambil pelukin anak-anak. Kami sekeluarga juga sempat makan malam bersama. Saya enggak punya firasat apa-apa," katanya.

Komaruddin dan keluarganya bermukim di Jalan Larang O 69V/13 RT 10/5 Koja, Jakarta Utara. Ayah tiga anak itu bekerja di salah satu jasa ekspedisi di Pelabuhan Tanjung Priok. Malam tadi, Komaruddin bersama tiga rekannya berencana mengambil mobil jemputan di bilangan Cibinong menggunakan Daihatsu Gran Max.

Namun, malang, Komaruddin, yang duduk di jok belakang, menjadi korban tewas kecelakaan beruntun itu. Mobil itu dikendarai oleh Rizki Aditya Santoso (20) yang juga menjadi korban tewas.

Saat ini, jenazah sedang dimandikan dan rencananya akan dibawa ke rumah duka. Hanya keluarga Komaruddin yang sampai saat ini telah datang ke RS Polri, sedangkan tiga korban tewas lainnya belum didatangi oleh keluarganya.

Korban tewas kecelakaan tersebut berasal dari satu perusahaan ekspedisi, yaitu PT Ardian Putra. Mereka semua berprofesi sebagai sopir yang hendak mengambil mobil baru untuk operasional perusahaan.

Dari data yang dihimpun di RS Kramat Jati, korban tewas adalah sebagai berikut.
1. Agus Wahyudi Hartono (40) di RS Polri Kramat Jati.
2. Rizki Adiyta Santoso (20) di RS Polri Kramat Jati.
3. Agus Surahman (31) di RS Polri Kramat Jati.
4. Komaruddin di RS Polri Kramat Jati.
5. Normansyah (RS Mitra Keluarga Cibubur).
6. Belum diketahui (RS Mitra Keluarga Cibubur).

Kecelakaan di Tol Jagorawi Km 8 yang melibatkan tiga mobil, Minggu (8/9/2013) pukul 01.45 WIb dini hari, menelan enam korban tewas serta sembilan orang luka-luka. Salah satu korban dalam kecelakaan tersebut ialah Abdul Qodir Jaelani atau biasa disapa Dul, putra bungsu Ahmad Dhani.

Dul, personel kelompok musik The Lucky Laki, itu menjadi pengemudi mobil sedan Mitsubishi Lancer yang terlibat dalam kecelakaan. Menurut ayahnya, Dul mengalami patah kaki sebelah kanan, tetapi masih sadarkan diri dan bisa berkomunikasi. Pukul 05.00 WIB pagi tadi, Dul telah dirawat di Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Pasalnya, ia harus menjalani operasi.

Sebelum mengalami kecelakaan, Ahmad Dhani menuturkan, putra hasil pernikahannya dengan Maia Estianty itu baru saja pulang mengantar pacarnya di bilangan Cibubur. Pentolan grup musik Dewa itu juga mengatakan bahwa biasanya Dul diantar sopir, tetapi kali ini tidak.

Sementara itu, hingga kini, polisi terus mendalami penyebab kecelakaan maut tersebut. Pasalnya, hingga saat ini, polisi masih belum bisa memastikan penyebab kecelakaan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com