Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Gembrong Bersih PKL, Pengguna Jalan Senang

Kompas.com - 09/09/2013, 16:30 WIB
Rahmat Patutie

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Jalan Basuki Rahmat, Pasar Gembrong, Jakarta Timur, kini sudah bersih dari lapak-lapak pedagang kaki lima yang sebelumnya menjamur di atas trotoar. Sejumlah pengguna jalan pun ikut senang.

Saiful (27), seorang pengendara motor, mengungkapkan kegembiraannya melihat kondisi Pasar Gembrong yang lebih enak dilihat. Menurut dia, program yang dijalankan pemerintah sudah baik dan diharapkan terus dilakukan.

"Kalau ada PKL kayaknya kumuh gitu pinggiran. Sekarang bagus, lebih indah," kata Saiful yang bekerja di sekitaran Pasar Gembrong saat di temui Kompas.com, Senin (9/9/2013) siang.

Fadila (40), pengendara mobil, juga merasa senang karena jalan yang tiap hari ia lalui untuk bekerja sudah bebas dari PKL. Ia berharap adanya penertiban tidak lagi mengganggu arus lalu lintas.

"Sangat bagus, menghindari kemacetan. Selama tidak arogan, anarkistis, bagus tertibkan terus," kata Fadila yang berkerja di wilayah Pasar Gembrong.

Budi Hariaman, anggota pengawasan dan pengendalian dari dinas perhubungan, mengatakan, hilangnya PKL di tempat itu akan berdampak positif untuk arus lalu lintas. Sebelum ditertibkan, pembeli kerap sembarangan memarkirkan mobilnya di pinggir jalan. Kesemerawutan bertambah karena penjual juga menjajakan dagangannya di pinggir jalan.

"Ada pengaruhnya juga karena sudah tidak ada lagi yang parkir di pinggir jalan yang bikin macet," ucapnya.

Lapak-lapak milik pedagang yang sebelumnya melekat di atas trotoar sudah di bongkar. Kondisi jalanan Basuki Rahmat terlihat sepi. Satpol PP juga sudah tidak terlihat di lokasi.

Kepala Satpol PP Jakarta Timur Syahdona mengatakan, sosialisasi penertiban ini sudah disampaikan tiga kali. Dengan demikian, kata dia, semestinya PKL sudah tidak berjualan di tempat itu. Bila masih ada, lapak-lapak kosong milik pedagang yang terdapat di atas trotoar akan dibongkar dan diangkut untuk dibawa ke tempat penyimpanan barang di Cakung, Jakarta Timur. "Pokoknya sepanjang trotoar itu harus bersih," kata Syahdona.

Hari ini, 9 September 2013, merupakan hari terakhir dari batasan waktu yang diberikan Pemerintah Kota Jakarta Timur dengan alasan menunggu penyediaan tempat relokasi bagi para PKL. Penertiban tersebut dipimpin langsung oleh Wali Kota Jakarta Timur Krisdiyanto. Kini pedagang sudah bisa direlokasi ke tiga tempat, yaitu PD Pasar Jaya Cipinang Besar, Pasar Klender, dan PD Pasar Jaya Sunan Giri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com