Pantauan Warta Kota, Selasa (10/9/2013), para pedagang yang masih berjualan di jalur milik pejalan kaki umumnya pemilik kios. Mereka menaruh berbagai mainan di atas trotoar dan menawarkannya kepada setiap orang yang melintas di situ.
Selain pedagang mainan, para pedagang karpet masih terlihat mendirikan lapaknya di atas trotoar. Lapak yang terbuat dari bahan bambu, balok, dan papan itu sebelumnya disembunyikan para pedagang agar tidak diambil petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
Meski Pasar Gembrong sudah dibongkar, sejumlah pengunjung yang ingin membeli mainan anak-anak dan juga karpet berdatangan ke situ. Mereka memarkirkan kendaraannya di sepanjang pinggir trotoar hingga menutup satu ruas jalur Jalan Basuki Rahmat.
Kendaraan tersebut terparkir bebas tanpa teguran dari petugas. Padahal, sejumlah petugas dinas perhubungan juga terlihat di lokasi. Mereka bukannya mengawasi, melainkan hanya berbincang-bincang sambil duduk-duduk.
Sebanyak 300 orang petugas Satpol PP yang dijanjikan Kepala Satpol PP Jakarta Timur Syahdonan untuk menjaga kawasan tersebut, ternyata cuma janji saja. Kemarin, Warta Kota tidak melihat adanya ratusan personel berseragam biru-biru tua itu berjaga di bekas lokasi penertiban.
Jumlah 300 anggota tersebut dibagi menjadi dua tim. Tim pertama sebanyak 150 petugas menjaga dari pukul 07.00 sampai 13.00, kemudian tim kedua dari pukul 13.00 hingga 18.00.
Tolak relokasi
Glen (34), salah seorang pedagang karpet, mengatakan, dirinya lebih baik berjualan di trotoar Pasar Gembrong karena tidak punya pilihan lain. Menurutnya, relokasi ke Pasar Klender tidak tepat.
"Kalau saya nggak jualan, saya mau kasih makan anak saya apa. Saya butuh pemasukan, ya dengan berjualan. Saya tetap maunya dagang di sini. Saya harap Pemprov DKI bisa merealisasikannya," kata Glen, yang ditemui sedang menggelar lapak karpetnya di atas trotoar tersebut.
Surip (54), tukang parkir Pasar Gembrong, juga senada dengan Glen. "Kalau pas penertiban Senin kemarin, pendapatan saya dari jaga parkir nggak ada sama sekali. Makanya, mumpung nggak ada petugas, saya jadi juru parkir lagi," ucapnya. (suf)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.