Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peniadaan Pagar Thamrin-Sudirman Perlu Didukung Jaminan Keamanan

Kompas.com - 23/09/2013, 18:53 WIB
Ummi Hadyah Saleh

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Akademisi dari Universitas Trisakti Jakarta, Yayat Supriyatna, mendukung langkah Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk meniadakan pagar dan tembok di depan gedung-gedung kawasan Jalan MH Thamrin dan Sudirman, Jakarta Pusat. Menurut Yayat, hal tersebut akan menjadikan tata ruang Ibu Kota menjadi lebih baik.

Yayat mengatakan, peniadaan pagar pada gedung-gedung bertingkat tersebut akan memudahkan akses bagi pedestrian. Hal itu pernah direncanakan sejak 2005 pada era Gubernur Sutiyoso.

"Waktu itu sudah pernah dimatangkan, tapi gagal karena sejak kejadian bom, otomatis pemilik gedung merasa tidak mendapatkan jaminan kenyamanan jika tidak ada pagar," kata Yayat kepada Kompas.com, Senin (23/09/2013).

Ia menilai, jika langkah tersebut direalisasikan, maka pemerintah DKI Jakarta harus mengantisipasi keamanan di kawasan tersebut. Ia mengimbau Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan polisi bekerja sama membangun pos polisi dan menempatkan kamera CCTV di jalur bisnis tersebut. Pemprov DKI juga memerlukan payung hukum untuk mewujudkan rencana tersebut.

"Nantinya bisa diperkuat Rancangan Peraturan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (Raperda DKI Jakarta) tentang bangunan," kata Yayat.

Mengenai rencana penempatan pedagang kaki lima di jalur pedestrian di kawasan itu, Yayat mengatakan perlu ada penataan khusus bagi jasa ojek dan PKL. Hal itu akan menguntungkan pejalan kaki sehingga lebih leluasa berjalan di kawasan tersebut.

Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta agar pagar di depan gedung-gedung di kawasan tersebut dihilangkan agar kondisi Jakarta lebih harmonis dan manusiawi. Penghilangan pagar gedung itu juga ditujukan untuk memberikan ruang terbuka dan sarana interaksi antarwarga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com