Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Membuat Siswa SD Bingung, tetapi Senang

Kompas.com - 26/09/2013, 19:54 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi siswa-siswi SD Global Jaya Internasional, Bintaro, Tangerang Selatan, bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama menjadi momen membahagiakan. Mereka bisa leluasa bertanya banyak hal tentang Jakarta dan kiprah pasangan pemimpin itu. Mereka juga senang karena mendapat jawaban langsung dari Jokowi dan Basuki meskipun bagi mereka sejumlah jawaban itu tampak rumit.

Hal itu dialami oleh Timothy saat ia dan teman-temannya berkunjung ke Balaikota Jakarta, Kamis (26/9/2013). Saat mendapat kesempatan bertanya, bocah berusia 12 tahun itu pun berbicara kepada Basuki dan menanyakan target apa saja yang harus dicapai oleh Jokowi dan Basuki.

"Sederhana saja, penuhi otak, perut, dan dompet warga DKI," jawab Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (26/9/2013).

Basuki kemudian melanjutkan jawabannya dengan menjelaskan berbagai program unggulan yang dari Pemerintah Provinsi DKI tahun ini. Yang pertama adalah Kartu Jakarta Sehat (KJS). Basuki menyebutkan, syarat utama mendapatkan KJS harus dilakukan dengan mendaftar melalui puskesmas. Fasilitas yang diberikan Pemprov DKI untuk program KJS adalah kamar kelas III. Melalui persyaratan itu pula, kata Basuki, akan dengan mudah membedakan warga mana yang merupakan warga kaya dan warga yang membutuhkan fasilitas tersebut.

"Kalau di kelas III itu, ranjangnya bisa sampai sepuluh, tapi kamar mandinya cuma satu. Mana mau orang kayak antre untuk itu?" jelas Basuki.

Program selanjutnya yang diterangkan oleh Basuki adalah Kartu Jakarta Pintar (KJP). Dengan kartu ini, siswa dapat membeli perlengkapan sekolah dan tas sekolah. Namun, Basuki mengingatkan, uang yang ada dalam KJP itu tidak bisa digunakan untuk membeli handphone. Apabila siswa tertangkap basah sedang membeli telepon seluler dengan KJP, maka Pemprov DKI akan mencabut KJP siswa tersebut.

Sampai penjelasan ini, para pelajar SD Global Jaya International tampak serius mendengarkan ucapan Basuki. Sebagian dari mereka ada yang saling mengobrol satu sama lain. Sebagian lainnya terpaku pada sosok Basuki. Siswa tampak lebih serius ketika Basuki memaparkan program berikutnya, yaitu program rumah susun.

Basuki menjelaskan, Pemprov DKI akan membeli lahan baru seluas 400 hektar dan membangun 100.000 unit rusun untuk warga yang belum beruntung. Kawasan rusun itu akan dibangun di kawasan Marunda, Jakarta Utara. Kepada siswa, Basuki menjelaskan bahwa para penghuni rusun hanya dikenakan biaya retribusi Rp 5.000-12.000 per hari. "Kalau ada penghuni yang menyewakan, kita tangkap dan penjarakan," kata Basuki.

Penjelasan berikutnya mengenai transportasi murah. Para pelajar SD itu masih tampak serius mendengarkan penjelasan Basuki. Saat itu, Basuki menjelaskan bahwa unsur transportasi nilainya tidak lebih dari 10 persen nilai upah minimum provinsi (UMP) DKI 2013, yaitu Rp 2,2 juta. Ia menginginkan, nantinya akan mengubah tarif transportasi umum di Jakarta tidak lebih dari Rp 100.000 per bulan per orang. Dengan demikian, warga akan semakin tertarik menggunakan transportasi umum.

Setelah menjelaskan rusun dan transportasi, Basuki melanjutkan penjelasan bahwa PD Pasar Jaya akan membangun pusat logistik di Karawang dan Lampung. Dengan pusat logistik itu, kata dia, warga dapat membeli sembako dengan harga terjangkau. "Tahun 2015 Indonesia sudah masuk Komunitas Asia Tenggara, perdagangan bebas Asia Tenggara. Jangan sampai daya beli kita kalah sama negara lain," kata Basuki mengakhiri penjelasannya.

Bagai Timothy, penjelasan atas pertanyaannya itu cukup rumit. Ia bingung sekaligus senang mendengar jawaban Basuki, tokoh idolanya.

"Bingung, kok bisa sampai ke rusun, terus tiba-tiba ke pasar. Terima kasih buat Pak Ahok sudah menjawab pertanyaan saya," ujarnya.

Selain menjawab pertanyaan tadi, Basuki juga menjawab pertanyaan-pertanyaan lain dari anak-anak tersebut. Ia antara lain mengutip mantan Presiden Amerika Serikat, Abraham Lincoln, tentang seberapa kuat seorang penguasa hingga dapat dipercaya rakyatnya. Basuki juga menuturkan keistimewaan Jakarta kepada pelajar tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Beda Nasib Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez di Kasus Narkoba: Satu Direhabilitasi, Satu Ditahan

Megapolitan
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Megapolitan
Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Simak Penyesuaian Jadwal Transjakarta, MRT, LRT, dan KRL Selama Pencanangan HUT ke-497 Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Catat, Ini 41 Kantong Parkir Saat Acara Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI

Megapolitan
Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Pencanangan HUT ke-497 Jakarta di Bundaran HI Hari Ini, Simak Rekayasa Lalu Lintas Berikut

Megapolitan
Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Aksi Nekat Pelaku Curanmor di Bekasi: Beraksi di Siang Hari dan Lepaskan Tembakan Tiga Kali

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Kertajaya, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Detik-detik Penjambret Ponsel di Jaksel Ditangkap Warga: Baru Kabur 100 Meter, Tapi Kena Macet

Megapolitan
Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Pencuri Motor yang Sempat Diamuk Massa di Tebet Meninggal Dunia Usai Dirawat di RS

Megapolitan
Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Ratusan Personel Satpol PP dan Petugas Kebersihan Dikerahkan Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta

Megapolitan
Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com