Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Gelar Pra-Rekonstruksi Pencurian Artefak Museum Gajah

Kompas.com - 30/09/2013, 14:01 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Polres Metro Jakarta Pusat bekerjasama dengan Polda Metro Jaya akan menggelar pra-rekonstruksi pencurian empat artefak di Museum Nasional, atau yang lebih dikenal dengan Museum Gajah sekitar pukul 15.00.

"Nanti sore polisi akan melakukan pra-rekonstruksi di TKP (tempat kejadian perkara) di Museum Gajah," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Senin (30/9/2013) siang.

Dalam pra-rekonstruksi tersebut, akan ada peragaan-peragaan di mana posisi satpam yang berjaga pada saat itu, dan bagaimana kira-kira pelaku mencuri empat artefak emas itu. Peragaan ini akan diperagakan langsung oleh petugas keamanan museum.

Peragaan ini tidak mengganggu aktivitas karena setiap Senin, museum libur atau ditutup. Lagi pula, hingga kini gedung lama Museum Gajah masih ditutup untuk umum.

Museum Nasional kehilangan empat koleksinya berupa artefak yang terbuat dari emas peninggalan Kerajaan Mataram Kuno abad ke X dan XI. Kejadian tersebut terjadi pada Rabu (11/9/2013) sekitar pukul 09.00. Akan tetapi pengelola Museum Nasional baru melaporkan kejadian tersebut pada Kamis (12/9/2013).

Keempat artefak tersebut terletak di dalam lemari kaca yang berada di ruang Kasana, lantai dua gedung lama Museum Nasional. Keempat artefak tersebut berukuran relatif kecil.

Sampai saat ini, kepolisian masih belum dapat mengungkap siapa pencuri benda bersejarah itu. Pada saat kejadian, closed circuit television (CCTV) Museum Nasional dalam keadaan mati. CCTV tersebut diketahui tidak menyala dari dua bulan lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com