Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi dan Mega Makan Siang di Warteg Ma' Djen

Kompas.com - 05/10/2013, 16:14 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri akhirnya makan di warung makan Tegal alias warteg di samping SMA 21 Jakarta Timur usai melakukan kunjungan ke Waduk Ria Rio, Sabtu (5/10/2013). 

Jokowi dan Megawati berhenti tepat di depan warteg Ma' Djen yang berada di Jalan Tanah Mas Raya, Kelurahan Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur. 

Para pekerja warteg dan pengunjung yang tengah makan pun kaget dengan kedatangan orang nomor satu di DKI tersebut. Kemudian, para pengunjung yang sedang ramai malah membagi tempat dengan mantan Presiden RI kelima dan Jokowi tersebut.

Jokowi, Mega, dan putra Megawati, Prananda Prabowo, pun langsung memilih masakan yang tersedia. Jokowi memilih sayur buncis, tempe goreng, sambel dan ikan, sementara Megawati memesan menu nasi, sayur buncis, tahu goreng, sayur pare, dan sambel. 

Saat ditanya apakah Megawati pernah makan di warteg, sontak ia langsung menjawab, "Salah kalau saya dibilang tidak prnah makan di warteg. Dari dulu saya makan di warteg."

Megawati justru fasih bercerita tentang sejarah warteg yang ada sebelum kemerdekaan Indonesia. Megawati memberikan semangat kepada Jokowi untuk mengembangkan warung rakyat seperti warteg.

Menurut Megawati, keberadaan warteg sebenarnya dirintis sejak zaman Sultan Agung. Pada saat menyerang Batavia, Sultan Agung membangun suatu sistem logistik untuk mendukung gerakan pasukannya. Salah satunya adalah warung seperti warteg itu.

"Warung rakyat harus diberi kesempatan untuk tumbuh", ujar Megawati.

Megawati juga berpesan kepada Jokowi untuk sering makan di Warteg agar gemuk, Namun ia juga berpesan kepada para penjual makanan agar memperhatikan kebersihan air agar para pembeli tidak terkena sakit perut.

"Kasihan lagi kan beliau (nunjuk Jokowi) sudah ngurusi Jakarta (kalau kena sakit perut)," ujar Mega.

Dalam kesempatan yang sama Jokowi berujar, Ketua Umum PDI-P tersebut sangat senang makan di warteg. "Tadi ibu nambah martabaknya sampai dua kali," ujar Jokowi.

"Dik Jokowi yg nambah dua kali. Jangan buka rahasia dapur dong", ujar Megawati sambil tertawa.

Dalam kunjungannya tersebut Jokowi mengenakan baju putih bersama Megawati yang mengenakan batik biru naik Toyota Alphard Vellfire bernomor Polisi B 3. Selain itu, Megawati juga mengajak anaknya Prananda Prabowo yang mengenakan kemeja putih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com