Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Tiket TM Ragunan Masih Dikaji

Kompas.com - 08/10/2013, 13:27 WIB
Sonya Suswanti

Penulis

JAKARTA,KOMPAS.com — Upaya revitalisasi Taman Margasatwa (TM) Ragunan terus diupayakan, termasuk dengan meninjau kembali harga tiket masuk yang terlalu murah. Wacana kenaikan harga tiket masuk ini masih dikaji agar TM Ragunan dapat bertahan.

"Sampai saat ini, masih pengkajian. Seperti yang kita ketahui, harga tiket masuk kita itu termurah sedunia, sebungkus rokok saja enggak," ujar Kepala Pengawas Taman Margasatwa Ragunan Hashim Djojohadikusumo dalam acara dialog publik TM Ragunan di Pusat Primata Schumtzer, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (8/10/2013).

Hashim mengatakan, subsidi yang diberikan pemerintah untuk pengelolaan TM Ragunan sebesar 33,5 miliar, sedangkan yang diperlukan sebesar 55 miliar. Anggaran tersebut digunakan untuk konservasi, edukasi, riset, dan hiburan.

Ragunan menjadi taman margasatwa terbesar kedua setelah Toronto, Kanada. Tiket masuk Ragunan hanya Rp 4.000, yang paling murah di antara taman margasatwa lain.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang membuka dialog publik tersebut mengatakan, TM Ragunan semestinya bisa menjadi kebun binatang terbaik di dunia. Untuk itu, perlu ada kajian terhadap harga tiket masuk TM Ragunan.

"Kita enggak bilang akan dinaikkan, tapi memang harga tiketnya termurah dengan luas yang terluas," ujarnya.

Dialog publik ini diharapkan dapat memunculkan ide-ide tentang hal-hal apa saja yang perlu dibangun dan dilakukan oleh pengelola TM Ragunan. Dari sana juga didapatkan berapa dana rencana anggaran biaya (RAB) yang harus dikeluarkan oleh pemerintah dalam pembangunan taman margasatwa itu.

Jokowi menambahkan, penyiapan anggaran akan ditangani secara penuh oleh pemerintahan tanpa campur tangan swasta. Jokowi juga siap menggelontorkan anggaran sebesar Rp 500 miliar untuk merevitalisasi TM Ragunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com