Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tiket KRL Murah, Penumpang Jangan Banyak Mengeluh"

Kompas.com - 10/10/2013, 06:58 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ignasius Jonan meminta pengguna kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek untuk tak terlalu banyak mengeluh soal pelayanan yang ada saat ini. Menurutnya, mutu pelayanan ditentukan oleh harga. 

Menurut Jonan, harga tiket KRL yang saat ini dipatok sudah sesuai dengan layanan yang diberikan. Tak ada, dia menekankan, moda transportasi selain KRL yang mengangkut penumpang dari Bogor menuju Jakarta sejauh 48 kilometer dengan biaya Rp 5.000.

"Ada harga ada rupa. Yang pernah coba kereta Medan-Bandara Kuala Namu (di Sumatera Utara), enak kan? Ya iya karena harga tiket Rp 80.000 untuk 30 kilometer," ujar Jonan dalam acara bedah buku Jonan dan Evolusi Kereta Api di Erasmus Huis, Pusat Kebudayaan Belanda, Jakarta, Rabu (9/10/2013).

Jonan mengatakan, harga tiket harus mahal agar penumpang bisa mendapatkan pelayanan prima. Kalau tak mau harga tiket mahal, dia melanjutkan, maka subsidi pemerintah berupa public service obligation (PSO) harus dinaikkan.

Namun, Jonan mengaku lebih senang jika PT KAI tak mendapat PSO. "Tak terima PSO malah alhamdulillah. PSO prosesnya rumit, makan waktu, penagihannya juga makan waktu," ujarnya.

Tahun ini, KAI mendapat PSO Rp 704,78 miliar. Sebanyak Rp 286 miliar digunakan untuk layanan KRL. Dana PSO mulai digunakan per 1 Juli 2013, bertepatan dengan penerapan tarif progresif.

Dengan PSO, tarif menumpang KRL menjadi Rp 2.000 untuk lima stasiun pertama, dan kenaikan Rp 500 per tiga stasiun berikutnya. Bila tak ada PSO, maka tarif menumpang KRL adalah Rp 3.000 per lima stasiun pertama dan naik Rp 1.000 per tiga stasiun berikutnya.

Gambarannya, dengan PSO, tarif perjalanan dari Bogor ke Jakarta terkena tarif Rp 5.000 sekali jalan. Bila tanpa PSO, maka tarifnya menjadi Rp 9.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Alasan Warga Tak Amuk Jambret Ponsel di Jaksel, Ternyata “Akamsi”

Megapolitan
Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Korban Jambret di Jaksel Cabut Laporan, Pelaku Dikembalikan ke Keluarga untuk Dibina

Megapolitan
Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Penjambret di Jaksel Ditangkap Warga Saat Terjebak Macet

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Pencuri Motor di Bekasi Lepas Tembakan 3 Kali ke Udara, Polisi Pastikan Tidak Ada Korban

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, Polisi Imbau Penonton Waspadai Copet dan Tiket Palsu

Megapolitan
Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Pencuri Motor di Bekasi Bawa Pistol, Lepaskan Tembakan 3 Kali

Megapolitan
Teror Begal Bermodus 'Debt Collector', Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Teror Begal Bermodus "Debt Collector", Nyawa Pria di Kali Sodong Melayang dan Motornya Hilang

Megapolitan
Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Jakpro Buka Kelas Seni dan Budaya Lewat Acara “Tim Art Fest” Mulai 30 Mei

Megapolitan
Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Amankan 2 Konser K-Pop di GBK, Polisi Terjunkan 865 Personel

Megapolitan
Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Ada Konser NCT Dream dan Kyuhyun, MRT Jakarta Beroperasi hingga Pukul 01.00 WIB

Megapolitan
Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Pastikan Masih Usut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel, Polisi: Ada Unsur Pidana

Megapolitan
Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Polisi Sebut Kasus Pemerkosaan Remaja di Tangsel Mandek 2 Tahun karena Kondisi Korban Belum Stabil

Megapolitan
Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Kasus di Polisi Mandek, Keluarga Korban Pemerkosaan di Tangsel Dituduh Damai dengan Pelaku

Megapolitan
Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Minta Pemerkosa Anaknya Cepat Ditangkap, Ibu Korban: Pengin Cepat Selesai...

Megapolitan
Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Remaja Diperkosa Staf Kelurahan, Pelaku Belum Ditangkap 2 Tahun Usai Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com