Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen UIN Dilaporkan ke Polisi atas Kasus Pemukulan Mahasiswa

Kompas.com - 23/10/2013, 22:34 WIB

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com — Kasus pemukulan terhadap mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta oleh seorang dosen berinisial KR pada Selasa (22/10/2013) akhirnya dibawa ke polisi. Rabu (23/10/2013) siang, para mahasiswa FISIP UIN Jakarta melaporkan KR kepada Unit Pengaduan Masyarakat Polsek Ciputat.

Selain melaporkan KR atas mahasiswa bernama Muhammad Sulthon, mahasiswa juga berunjuk rasa menuntut rektorat agar memberhentikan KR dari jabatannya sebagai Kepala Program Studi Hubungan Internasional. Mahasiswa menilai seorang dosen sangat tidak pantas memukul mahasiswa, apalagi dalam kapasitas KR sebagai Kepala Program Studi (Kaprodi) Hubungan Internasonal.

"Dosen yang seharusnya menjunjung tinggi etika akademik seharusnya lebih mengutamakan ruang dialog untuk menyelesaikan masalah, bukan justru langsung memberikan pukulan tanpa adanya proses mediasi terlebih dahulu," kata Hendra Sunandar, salah seorang mahasiswa FISIP UIN Jakarta, dalam siaran persnya.

Menurut mahasiswa, kasus pemukulan terhadap mahasiswa semester V Jurusan Ilmu Politik itu terjadi karena masalah sepele. Pada petang hari sebelum kejadian, korban sedang berusaha mengambil foto ruang auditorium untuk persiapan acara bedah film pada 30 Oktober 2013 di Auditorium FISIP UIN Jakarta. Tiba-tiba korban menjadi sasaran pemukulan oleh KR. Menurut pengakuan korban, dia dipukul karena tidak mendapatkan izin masuk ke ruang auditorium oleh KR.

"Padahal dirinya sudah mendapatkan izin dari Ahmad Abrori (Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan) untuk segera mempersiapkan acara bedah film tersebut pada tanggal 30 Oktober 2013," kata Hendra mengutip pengakuan korban.

Pada saat korban mengambil foto, KR sedang mempersiapkan acara Seminar UN4U UIN Jakarta yang berlangsung pada Rabu (23/10/2013). Menurut korban, KR langsung memukul korban tanpa adanya proses perundingan terlebih dahulu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com