Dengan tas punggung hitam dan seragam pramuka yang dikenakannya, keceriaan muncul dari wajah polos Fikri saat bercengkerama bersama tiga temannya. Mereka tetap terlihat ceria meski saat itu, di sekelilingnya, terlihat aparat Satpol PP, pekerja, dan warga yang tengah melakukan pembongkaran. Ada pula petugas polisi dan TNI yang tengah berada di sekitar sekolahnya.
Saat berbincang dengan Kompas.com, Fikri juga mengaku takut jika bangunan sekolahnya juga ikut dibongkar. Pelajar kelas III SD tersebut punya harapan agar tetap dapat bersekolah di sana. Fikri mengatakan, dia tak tahu akan bersekolah di mana jika tempat menuntut ilmunya itu juga akan ditertibkan.
Fikri hanya menggelengkan kepala saat ditanya apa ia punya pesan terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Namun, dia mengatakan mengenal Jokowi melalui tayangan televisi.
"Tahu, (Jokowi) bapak saya, ha-ha-ha," seloroh Fikri.
Fiki Firmansyah (9), teman Fikri lainnya, mengutarakan hal senada. Pelajar yang telah duduk di bangku kelas IV SD itu meminta agar sekolahnya dapat tetap berdiri.
"Penginnya jangan dibongkar," kata Fiki.
Sebelumnya, SD Al-Istiqomah berdiri di tengah lokasi pembongkaran bangunan warga di RT 06 RW 15 Waduk Ria Rio yang telah direlokasi ke Rusun Pinus Elok. Terdapat 101 pelajar yang masih menggantungkan pendidikan pada sekolah bagi warga tak mampu dengan biaya SPP yang terjangkau itu. Namun, keberadaannya menjadi terancam di tengah pembongkaran terhadap permukiman warga terkait program normalisasi Waduk Ria Rio oleh Pemprov DKI Jakarta.
Pelajar dan guru di sana pun resah. Mereka takut kalau saja bangunan sekolah tersebut termasuk yang ikut dibongkar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.