Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jokowi Bapak Saya, Sekolahnya Jangan Dibongkar..."

Kompas.com - 26/10/2013, 15:27 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — M Fikri (9), pelajar Sekolah Dasar (SD) Al-Istiqomah, mungkin tak begitu paham masalah hiruk pikuk yang terjadi di Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Timur. Sabtu (26/10/2013), mendekati pukul 12.00 siang, Fikri berada di depan sekolahnya dan tengah bersiap akan masuk mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM).

Dengan tas punggung hitam dan seragam pramuka yang dikenakannya, keceriaan muncul dari wajah polos Fikri saat bercengkerama bersama tiga temannya. Mereka tetap terlihat ceria meski saat itu, di sekelilingnya, terlihat aparat Satpol PP, pekerja, dan warga yang tengah melakukan pembongkaran. Ada pula petugas polisi dan TNI yang tengah berada di sekitar sekolahnya.

Saat berbincang dengan Kompas.com, Fikri juga mengaku takut jika bangunan sekolahnya juga ikut dibongkar. Pelajar kelas III SD tersebut punya harapan agar tetap dapat bersekolah di sana. Fikri mengatakan, dia tak tahu akan bersekolah di mana jika tempat menuntut ilmunya itu juga akan ditertibkan.

Kompas.com/Robertus Belarminus Petugas Satpol PP Bongkar bangunan warga Ria Rio yang telah pindah di rusun Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur. Sabtu (26/10/2013).

"Takut kalau sekolah dibongkar. Senang sekolah di sini," kata Fikri, Sabtu (26/10/2013).

Fikri hanya menggelengkan kepala saat ditanya apa ia punya pesan terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Namun, dia mengatakan mengenal Jokowi melalui tayangan televisi.

"Tahu, (Jokowi) bapak saya, ha-ha-ha," seloroh Fikri.

Fiki Firmansyah (9), teman Fikri lainnya, mengutarakan hal senada. Pelajar yang telah duduk di bangku kelas IV SD itu meminta agar sekolahnya dapat tetap berdiri.

"Penginnya jangan dibongkar," kata Fiki.

Sebelumnya, SD Al-Istiqomah berdiri di tengah lokasi pembongkaran bangunan warga di RT 06 RW 15 Waduk Ria Rio yang telah direlokasi ke Rusun Pinus Elok. Terdapat 101 pelajar yang masih menggantungkan pendidikan pada sekolah bagi warga tak mampu dengan biaya SPP yang terjangkau itu. Namun, keberadaannya menjadi terancam di tengah pembongkaran terhadap permukiman warga terkait program normalisasi Waduk Ria Rio oleh Pemprov DKI Jakarta.

Pelajar dan guru di sana pun resah. Mereka takut kalau saja bangunan sekolah tersebut termasuk yang ikut dibongkar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika Cs ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com