Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama juga memang mengharuskan setiap sekolah memasang kamera pemantau. Namun, bagi jazuli, kamera pemantau terpenting adalah kamera pemantau yang ada di jiwa para siswa.
"CCTV yang terpenting ada di hati kita, yaitu siswa sendiri. Kalau mereka hanya diawasi dengan sebuah alat, pada saat alat itu rusak tidak ada yang memantau," ujar Jazuli saat ditemui di SMPN 4 Jakarta, Senin (28/10/2013).
Ia menuturkan, kamera pemantau yang terletak di jiwa merupakan kamera pemantau sebenarnya. Dengan kamera pemantau dari dalam diri sendiri, lebih mudah mengawasi mereka.
Adapun pengadaan CCTV akan segera dibicarakan lebih lanjut. Di setiap kelas, kata dia, akan dipasang kamera pengawas.
Agar perbuatan asusila muridnya terulang, dia juga berencana akan melakukan sosialisasi mengenai pendidikan seks kepada siswa-siswanya. Kata Jazuli, SMPN 4 sudah memiliki program tersebut sebelum ia menjabat dan mencuat kasus video asusila yang menimpa siswanya.
"Pertama saya datang kemari sudah ditawarkan, bagaimana ke depan kami tawarkan sosialisasi bahaya narkoba dan pendidikan seks kepada siswa. Sudah kami rancang agendanya. Sudah kami rancang, di luar dugaan kejadian ini," tuturnya.
Tidak hanya itu, kata Jazuli, pihak sekolah juga terus mengedepankan pembinaan dalam hal keagamaan. "Dari dulu sudah kita lakukan, misalnya dengan pengajian dan ceramah di hari Jumat sebelum belajar sebagai langkah untuk membentengi. Kegiatan tersebut dilakukan untuk membentuk karakter para siswa," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.