"Ini jadi persoalan bangsa, dan harus kita perbaiki. Makanya saya bilang harus ada orang yang jadi showcase," kata Basuki di Monas, Jakarta, Senin (28/10/2013).
Showcase itu yang dimaksud adalah adanya seseorang yang dapat dijadikan model untuk mempertontonkan gambaran kepada bawahannya dan masyarakat bahwa pejabat publik tidak berlaku seperti itu. Apabila pejabat atasnya sudah benar, kata dia, maka orang-orang di bawahnya juga akan benar dan bertindak sesuai apa yang dilakukan oleh "kepalanya".
"Makanya yang orang di bawahnya otomatis bisa ikut atasannya, itu saja sih," ujar Basuki.
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga baru mengetahui bahwa Kepala SMP Negeri 4 baru beberapa hari menjabat sebagai kepala sekolah. Oleh karenanya, ia urung untuk meminta Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto memecat kepala sekolah tersebut, meski sebelumnya telah menginstruksikan Taufik melakukan hal itu.
Lalu apakah DKI akan memanggil kepala sekolah sebelumnya? "Hmm... Ini soal pembinaan. Kepala dinas yang urusi pembinaan," ujar Basuki.
Untuk pembinaan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta (Disdik DKI) Taufik Yudi Mulyanto mengatakan bahwa awal November ini, Disdik DKI akan mengumpulkan semua kepala sekolah tingkat SMP untuk pengarahan. Selain kepala sekolah, orangtua murid, dan komite sekolah juga akan dikumpulkan.
Materi dalam pertemuan itu akan diberikan oleh psikolog seks Zoya Amirin, psikolog pendidikan Arief Rahman, dan psikolog serta aktivis HIV-AIDS Baby Jim Aditya. Rencananya, pertemuan itu akan dilaksanakan di Jakarta Pusat.
Dosen Universitas Negeri Jakarta itu mengharapkan, setelah pertemuan itu dilaksanakan, tidak ada hal serupa terulang kembali. Selain itu, Disdik DKI juga berencana mengadakan rehabilitasi kepada siswa lainnya yang tidak terlibat video tersebut.
Rehabilitasi kepada para siswa itu diyakininya dapat meminimalkan dampak psikologis yang dialami mereka yang tidak terlibat secara langsung. Sementara itu, para pelaku video asusila telah diberikan sanksi sesuai dengan bobot kesalahan, serta edukasi mengenai kesalahan yang telah dilakukan.
Pihak sekolah juga telah mengembalikan siswa pria kepada orangtuanya untuk dipindah ke sekolah lain. Adapun pihak siswi hingga saat ini belum memenuhi panggilan sekolah.
Kasus tersebut terungkap setelah orangtua siswi SMP Negeri 4 melaporkan bahwa anaknya dipaksa berhubungan intim dengan seorang temannya. Kejadian tersebut sengaja direkam dengan telepon genggam temannya yang lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.