Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Kuncinya Ada di Komunikasi Buruh dan Pengusaha

Kompas.com - 29/10/2013, 17:50 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur Jakarta DKI Joko Widodo menilai tuntutan buruh yang terus-menerus akan bermuara pada tidak harmonisnya hubungan antara buruh dan pengusaha. Ia pun berharap keduanya membangun komunikasi yang harmonis. Dengan begitu, gejolak demonstrasi tak akan berulang terjadi di DKI.

"Mestinya hubungan pekerja sama pengusaha itu harmonis, bukan hubungan konflik. Kalau terjadi tiap tahun, konflik namanya," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2013).

Jokowi melanjutkan, komunikasi yang dimaksud adalah bagaimana manajemen suatu perusahaan memberikan informasi secara terang benderang mengenai kondisi perusahaannya kepada para pekerja. Misalnya, soal kerugian ataupun keuntungan.

Dengan komunikasi itu, Jokowi pun berharap jalan keluar bisa dicari bersama-sama. "Mestinya kan saling membutuhkan. Pekerja itu harus dianggap aset perusahaan," lanjut Jokowi.

Jokowi mengaku jika keharmonisan tidak terjalin, maka upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang setiap tahun memfasilitasi pertemuan antara buruh dan pengusaha pun tidak ada gunanya. "Tiap tahun kita ponggal-panggil, ponggal-panggil, nyatanya masih begitu," sesal Jokowi.

Sebelumnya, buruh menuntut Gubernur Joko Widodo dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama untuk memperbaiki kualitas hitungan poin komponen hidup layak (KHL) pekerja di Ibu Kota.

Diketahui, berdasarkan KHL Dewan Pengupahan tahun 2012 lalu, upah minimum provinsi (UMP) DKI ditetapkan Rp 2,2 juta. Namun, buruh tetap menolak. Mereka menuntut UMP Rp 3,7 juta.

Dewan Pengupahan DKI Jakarta menetapkan besaran KHL melalui sidang pada 25 Oktober 2013 lalu sebesar Rp 2.299.860. Dengan ditetapkannya KHL, maka angka itu akan dibawa ke tahap selanjutnya, yakni menetapkan besaran UMP tahun 2014. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com