JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan buruh yang sejak siang hari mengepung Balaikota Jakarta batal menginap di depan kantor Gubernur DKI Jakarta tersebut. Meski sempat bertahan hingga petang, buruh akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 18.40 WIB atau selepas shalat magrib.
Koordinator lapangan Forum Buruh DKI Jakarta, Mubarok, memimpin pembubaran aksi buruh itu. "Aksi hari ini bubar dan teman-teman bubar pulang ke rumah masing-masing," kata Mubarok di halaman Balaikota Jakarta, Jumat malam.
Mubarok mengatakan, aksi serupa kemungkinan akan dilanjutkan pada Senin dan Selasa pekan depan. Ratusan buruh kemudian membubarkan diri setelah duduk bersiaga menghadang barigade kepolisian.
Selain tidak menginginkan adanya bentrokan, mereka mengaku masih menunggu keputusan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo untuk merevisi upah minimum provinsi (UMP) yang telah ditetapkan pada hari ini.
"Kalau Jokowi akan berkonsultasi kembali dengan Dewan Pengupahan, kami memberi waktu sampai minggu depan. Kalau tidak, kami akan turun ke jalan lagi," kata Mubarok.
Pada Kamis kemarin, para buruh juga berencana menginap di depan Balaikota, tetapi batal dilakukan. Ancaman itu sebagai bentuk kekecewaan mereka terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, yang mengesahkan UMP DKI 2014 Jakarta sebesar Rp 2,4 juta.
Hari ini buruh kembali mengancam akan menginap di lokasi yang sama. Namun, jelang pukul 18.00, aparat kepolisian yang bersiaga di lokasi tersebut menyerukan agar buruh membubarkan diri. Sesuai ketentuan, pengunjuk rasa harus menyudahi aksi pada pukul 18.00. Tiga unit mobil penyemprot air (water canon) disiagakan untuk mendorong massa buruh meninggalkan lokasi unjuk rasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.