Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih dari 4 Tahun, Briptu W Intimidasi Satpam dan Pedagang Ruko

Kompas.com - 06/11/2013, 15:32 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Selain kerap menekan para petugas keamanan, anggota Brimob Polri, Briptu W, juga dikenal sering mengintimidasi pedagang di Ruko Seribu Blok L Galaxy, Taman Palem Lestari, Cengkareng, Jakarta Barat. Namun, W bukan kepala keamanan di kompleks ruko itu.

Ardiyan (24), seorang satpam di Ruko Galaxy, mengatakan, para petugas satpam di kompleks tersebut mengenal W karena sering datang ke tempat tersebut. Kedatangannya bukan untuk mengamankan kompleks perdagangan tersebut.

"Cuma main dan reseh-reseh aja, suka mabuk juga dan intimidasi satpam sama pedagang," ujar Ardiyan di Ruko Galaxy, Selasa (6/11/2013).

Pria yang sudah 4 tahun bekerja sebagai satpam itu mengatakan, W sering datang ke sana karena rumahnya di Tegal Alur, tidak jauh dari ruko tersebut. Menurut Ardiyan, kebiasaan W datang ke kompleks ruko tersebut sudah berlangsung sejak sebelum ia bekerja di kompleks ruko tersebut. Menurut Ardiyan, setiap kali datang, W sering mengacungkan senjata untuk menakuti para satpam, walaupun saat ia tidak bertugas.

Intimidasi terhadap pedagang itu juga dibenarkan oleh R (19), seorang pedagang kelontong di wilayah tersebut. "Dia memang suka intimidasi kita, pokoknya suka-suka dia saja. Kalau memang sesuai dengan pribadi dia, dia bakalan suka. Tapi kalau enggak sesuai, dia memang suka kasar," ujarnya.

Para satpam di Ruko Galaxy membantah bahwa W ditugaskan untuk menjaga keamanan di sana. W juga bukan kepala keamanan di kompleks ruko tersebut. "Ada juga itu Pak Agus, pensiunan TNI. Dia (Briptu W) mah memang cuma suka main ke sini saja," ujar seorang satpam bernama Maximilian (27).

Secara terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, W memang ditugaskan untuk menjaga keamanan dan membina satpam penjaga Ruko Seribu Blok L Galaxy. Menurut Rikwanto, ketika W sampai di ruko pada Selasa (5/11/2013), ia melihat pos satpam di ruko tanpa penjaga. W meminta satpam bernama Bachrudin (30) untuk push-up dan salam hormat. Karena korban tidak mau melakukannya, terjadilah keributan kecil. Di situlah W langsung mengacungkan pistolnya hingga meletus dan mengenai dada kiri Bachrudin. Korban langsung terjatuh dan tewas di tempat.

Setelah menembak, W langsung menuju Korps Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, untuk menceritakan kejadian tersebut. W akhirnya menyerahkan diri dan sekitar pukul 23.00 sudah dibawa ke Mapolres Metro Jakarta Barat untuk menjalani pemeriksaan. Atas kejadian ini, W dijerat Pasal 359, 338, dan 351 Ayat 1 KUHP dengan ancaman pidana di atas lima tahun. Rikwanto mengatakan, W tetap akan dikenakan sanksi disiplin yang akan diberikan bersamaan dengan sanksi pidana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Maling Motor Bersenpi di Bekasi Residivis, 4 Kali Curi Motor di Pondok Gede

Megapolitan
Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa 'Open BO'

Perempuan Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran Usai Buka Jasa "Open BO"

Megapolitan
Pejalan Kaki Terlindas 'Dump Truck' di Koja, Kaki Korban Hancur

Pejalan Kaki Terlindas "Dump Truck" di Koja, Kaki Korban Hancur

Megapolitan
5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

5 Tahun Kasus Pembunuhan SIswi SMK di Bogor Belum Terungkap, Polisi Masih Cari Bukti Kuat

Megapolitan
Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Ingin Gabung Jaklingko, Para Sopir Angkot di Jakut Desak Heru Budi Tanda Tangani SK

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Polisi Gadungan di Jaktim Terobsesi Jadi Anggota Polri, tapi Gagal Lolos Saat Tes

Megapolitan
Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Ibu di Jaktim Rekam Anak Bersetubuh dengan Pacar untuk Kepuasan Diri

Megapolitan
Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Akses Jalan Tembusan Pasar Jambu Dua Dibuka, Dirut PPJ: Pedagang dan Warga Senang

Megapolitan
Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Siswi SLB di Jakbar Diduga Dicabuli Teman Sekelas hingga Hamil

Megapolitan
Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Frustrasi Dijauhi Teman Picu Siswa SMP Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Ulah Polisi Gadungan di Jaktim, Raup Jutaan Rupiah dari Hasil Memalak Warga dan Positif Narkoba

Megapolitan
Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Jukir Liar Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Pengamat: Itu Lahan Basah dan Ladang Cuan bagi Kelompok Tertentu

Megapolitan
Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin 'Pulau Sampah' di Jakarta

Darurat Pengelolaan Sampah, Anggota DPRD DKI Dukung Pemprov Bikin "Pulau Sampah" di Jakarta

Megapolitan
Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Peringatan Pemkot Bogor ke Pengelola Mal, Minta Tembusan Pasar Jambu Dua Tidak Ditutup Lagi

Megapolitan
Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Polisi Tangkap Maling Motor Bersenpi Rakitan di Bekasi, 1 Orang Buron

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com