Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Penjual" Nama Jokowi Ternyata Pegawai Honorer, Pengetik Sambutan

Kompas.com - 06/11/2013, 19:24 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Biro Kepala Daerah dan Hubungan Luar Negeri DKI Jakarta Heru Budi Hartono meralat pernyataannya soal D, oknum pegawai di Pemerintah Provinsi DKI yang diduga meminta uang kepada Rumah Sakit  Jakarta untuk mendatangkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Ia membenarkan bahwa D bekerja di bawah naungannya, tetapi bukan sebagai pegawai negeri sipil.

"Dia pegawai honorer, bertugas sebagai pengetik sambutan di bawah biro saya," ujar Heru di Balaikota Jakarta, Rabu (6/11/2013).

Sebelumnya, Heru menyatakan bahwa tidak ada pegawai negeri sipil (PNS) berinisial D di bironya. Sejak mengetahui kabar itu pada Selasa malam, Heru mengklaim telah mengomunikasikannya dengan D. Kepada Heru, D membenarkan bahwa dirinya berkomunikasi dengan Apid, staf sekretariat Yayasan RS Jakarta, soal undangan kepada Gubernur. Namun, D membantah telah meminta uang kepada pengelola rumah sakit itu.

Pada Rabu siang, Heru mengatakan telah menemui manajemen RS Jakarta untuk mengklarifikasi hal tersebut. Namun, Apid tengah sakit sehingga tidak bisa dimintai klarifikasi. Heru hanya mendapat keterangan dari Pembina Yayasan RS Jakarta, Benyamin Mangkudilaga, dan beberapa orang jajaran direksi rumah sakit tersebut.

"Si D bilang komunikasi terakhir itu Jumat siang, tetapi dari rumah sakit bilang komunikasi terakhir itu Jumat sore. Jadi, ada perbedaan keterangan meski kami belum mendengarkan dari Apid," ujarnya.

Menurut rencana, Kamis besok, stafnya akan mendatangi rumah Apid di kawasan Depok, Jawa Barat. Heru mengatakan, ia harus mendengar cerita dari kedua sisi untuk mengetahui persoalan secara menyeluruh. Setelah melakukan pengecekan ulang antara kedua pihak itu, ia baru akan memutuskan solusi yang tepat selanjutnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, pria berinisial D yang mengaku PNS Pemprov DKI Jakarta disebut meminta sejumlah uang kepada pihak Yayasan Rumah Sakit Jakarta. D berjanji dapat mendatangkan Gubernur DKI Joko Widodo pada acara yang digelar RS Jakarta, yakni HUT Ke-60 RS Jakarta pada 10 November 2013.

"Masih ada aja yang meras-meras seperti itu sekarang. Kami mau itu orang diusutlah, sayang sekali kalau masih ada," ujar Benyamin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Saksi Sebut Satu Korban Pesawat Jatuh di BSD Serpong Terlempar 3 Meter

Megapolitan
Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Jenazah Salim Said Dimakamkan di TPU Tanah Kusir

Megapolitan
'Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak...'

"Ada Mayday, Mayday, Habis Itu Hilang Kontak..."

Megapolitan
Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Awak Pesawat yang Jatuh di BSD Sulit Dievakuasi, Basarnas: Butuh Hati-hati

Megapolitan
Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Ini Identitas Tiga Korban Pesawat Jatuh di BSD Tangerang

Megapolitan
Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Jenazah Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD Dievakuasi ke RS Polri

Megapolitan
Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Kondisi Terkini Lokasi Pesawat Jatuh di Serpong, Polisi-TNI Awasi Warga yang Ingin Saksikan Evakuasi Korban

Megapolitan
Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Saksi: Pesawat Tecnam P2006T Berputar-putar dan Mengeluarkan Asap Sebelum Jatuh

Megapolitan
Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Dua Korban Pesawat Jatuh di BSD Telah Teridentifikasi

Megapolitan
Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Pesawat Latih yang Jatuh di BSD Serpong Menyisakan Buntut, Bagian Depan Hancur

Megapolitan
Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Ratusan Warga Nonton Proses Evakuasi Pesawat Jatuh di BSD Serpong

Megapolitan
Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Pesawat yang Jatuh di BSD Sempat Tabrak Pohon sebelum Hantam Tanah

Megapolitan
Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Saksi: Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Bersamaan dengan Hujan Deras

Megapolitan
Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Polres Tangsel Evakuasi 3 Korban Tewas Pesawat Latih yang Jatuh di BSD

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

PSI Terima Pendaftaran 2 Bakal Calon Wali Kota Bekasi, Salah Satunya Kader PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com