Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Lengkapi Taman Waduk Pluit dengan Jambu Jamaika

Kompas.com - 13/11/2013, 15:42 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Penataan Waduk Pluit, Jakarta Utara, belum selesai. Dalam waktu dekat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menanam ratusan pohon jambu asal Jamaika dan aneka jenis bambu di seluas lahan pinggir waduk tersebut.

"Jambu yang ada di (pusat pembibitan) Ragunan berapa, tarik ke sini saja semua. Seratus, dua ratus pohon," ujar Jokowi saat berbincang dengan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan DKI Ipih Ruyani di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Rabu (13/11/2013).

Jokowi mengungkapkan, penanaman pohon jambu asal Jamaika tersebut adalah bagian dari program pengadaan pohon berbuah Pemprov DKI di seluruh wilayahnya. Secara merata di lima wilayah Jakarta, Pemprov DKI akan menanam 40.000 pohon dengan jenis yang berbeda, mulai dari mangga, rambutan, hingga durian.

Jokowi menjelaskan, ia akan membagi 40.000 pohon buah itu ke lima kota administrasi yang ada di DKI Jakarta sesuai dengan kecocokan tanaman dengan kondisi tanah di tiap-tiap kota. Jakarta Timur akan ditanami durian dan rambutan, Jakarta Selatan rambutan saja, Jakarta Pusat jambu air, Jakarta Utara mangga, dan Jakarta Barat akan ditanami mangga dan rambutan.

"Warga boleh petik sesukanya. Ada mangga, jambu, rambutan, dan sebagainya. Asalkan jangan dirusak saja," ujar Jokowi.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Budi Karya mengungkapkan, pada 1 Desember 2013 mendatang, pihaknya akan bekerja sama dengan Kompas Gramedia Grup untuk melakukan penanaman bambu di sepanjang jogging track dalam acara Penanaman Aneka Jenis Bambu Kembali ke Waduk Pluit.

"Acara penanaman itu akan disambi dengan acara gowes sepeda di waduk ini. Jadi setelah bersepeda, nanam pohon," ujar Budi.

Budi menjelaskan, akan ada 15 hingga 20 jenis tanaman bambu yang akan ditanam di jalur joging tersebut. Adapun fungsi dari tanaman tersebut ada tiga, yakni sebagai estetika sekaligus peneduh, pembelajaran masyarakat, dan penahan pengikisan waduk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com