JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan layang-layang menghiasi langit di atas kawasan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Sabtu (30/11/2013). Berbagai bentuk layang-layang, mulai dari pesawat, binatang, hingga tokoh kartun, beterbangan untuk memenangkan lomba bertaraf internasional tersebut.
Itulah meriahnya Jakarta International Kite Festival 2013, yang baru pertama kali digelar di kawasan Monas. Acara tahunan itu sebelumnya diselenggarakan di Ancol. Pada penyelenggaraan ke-19 kali ini, sebanyak 150 peserta dari 15 provinsi di Indonesia dan peserta dari 18 negara ikut meramaikan festival tersebut.
Ketua panitia Jakarta International Kite Festival 2013 Sari Priyanggoro mengatakan, tema festival kali ini adalah Jakarta Baru dan Jakarta Kita dan diselenggarakan secara gratis. Panitia menyediakan hadiah total Rp 25 juta bagi para pemenang dalam lomba layang-layang ini.
"Untuk tahun ini, lombanya layang-layang kreasi dua dan tiga dimensi dengan bentuk gedung-gedung, ondel-ondel, serta budaya Betawi lainnya," kata Sari saat ditemui wartawan di Kawasan Silang Monas, Jakarta, Sabtu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Arie Budhiman mengatakan, festival tersebut menggambarkan semakin eratnya persahabatan antarnegara dan diharapkan ada pertukaran informasi teknologi layang-layang.
"Dengan adanya festival layang-layang, (diharapkan) DKI Jakarta sebagai Ibu Kota negara bisa jadi kota festival dan kota budaya di mata internasional sehingga citra Jakarta di mata dunia dapat lebih meningkat," ujar Arie saat meresmikan festival tersebut.
Abdul Hamid (69), salah satu peserta asal Bandung, Jawa Barat, mengatakan, turut meramaikan acara itu karena ia sangat menggemari permainan layang-layang. Dalam aksinya di Monas, ia menampilkan jenis layang-layang dua dimensi, yakni pesawat Sukhoi dan gurita yang dibuat dengan biaya Rp 2,5 juta.
"Saya sudah tua, jadi enggak mikir menang, yang penting senang ikut festival ini. Sekarang giliran anak muda saja yang menang," kata pria yang sudah menjuarai festival layang-layang di berbagai negara tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.