Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Budaya Indonesia Belum Dieksplorasi dengan Baik

Kompas.com - 05/12/2013, 22:05 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengakui kebudayaan Indonesia belum mendapatkan perhatian penuh dari pemerintah. Berangkat dari keprihatinan tersebut,  Jokowi menggelar World Royal Heritage 2013 atau Festival Kerajaan dan Keraton Seluruh Dunia, pada 5 hingga 8 Desember 2013.

"Kita memang harus ngomong apa adanya. Belum di-explore dengan baik," ujar Jokowi di Balaikota, Jakarta, Kamis (5/12/2013).

Jokowi melanjutkan, ada 156 keraton atau kerajaan yang ada di seluruh Indonesia yang belum tentu diketahui oleh masyarakat asing, bahkan oleh masyarakat Indonesia sendiri.

Melihat potensi itu, mantan Wali Kota Surakarta tersebut berinisiatif untuk mengangkat kebudayaan itu dan mengemasnya dalam suatu festival. "Kekayaan kita sangat besar. Kalau ndak ditunjukan, siapa yang tahu bahwa kita punya kekayaan sebanyak itu," ujarnya antusias.

Festival itu, lanjut Jokowi, juga berguna untuk membangun identitas kota Jakarta sebagai kota pusat kebudayaan.

Jokowi mengaku paradigma pembangunan di masa lalu selalu berorientasi pada pembangunan fisik, infrastruktur atau ekonomi semata. Sementara pada sisi lain, ada kebudayaan yang perlu juga dilirik.

"Harus seimbang dong, pembangunan jangan hanya ekonomi aja. Padahal ada budaya, sosial, harus berkesinambungan," lanjutnya.

Jokowi pun memastikan acara serupa akan digelar setiap dua tahun sekali dengan tema yang berbeda-beda agar masyarakat bisa mengetahui suatu kebudayaan dari tiap sudut yang berbeda.

World Royal Heritage 2013 dibuka Jokowi di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis siang, dengan pemukulan gong lebih dari tiga kali sebagai penanda dimulainya festival tersebut. Ratusan peserta festival tampak bertepuk tangan riuh menyambutnya.

Acara yang terdiri dari lokakarya, pameran produk keraton, festival kuliner, kirab hingga pergelaran budaya diselenggarakan di Monas.

Festival itu menampilkan sebanyak 156 keraton se-Nusantara, 10 kerajaan mancanegara, 30 kereta kencana, serta 1.000 atraksi budaya, baik dari Nusantara ataupun dari mancanegara.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com