Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Saidi: Jakarta Acak-acakan, Makin Hancur di Tangan Jokowi

Kompas.com - 06/12/2013, 14:08 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Budayawan Betawi, Ridwan Saidi, menilai kinerja Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo dan Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama sangat berantakan. Ridwan menilai pekerjaan pemimpin gerakan Jakarta Baru tersebut lebih buruk dibanding era gubernur Fauzi Bowo atau Foke.

"Lebih buruk dan lebih hancur dalam sejarah Indonesia. Acak-acakan Jakarta," kata Ridwan seusai menjadi pembicara dalam diskusi menyambut Hari Antikorupsi Rakyat Menggugat Integritas, Jumat (6/12/2013) di Jakarta.

Saat berbicara dalam forum itu, Ridwan juga menyatakan bahwa sama sekali tidak ada pekerjaan positif yang dilakukan oleh Jokowi dan Basuki. Meski demikian, Ridwan tidak menjelaskan lebih detail seperti apa keburukan yang ia maksudkan terhadap kepemimpinan Jokowi-Basuki.

Ridwan berharap agar warga tidak tertipu dengan hal-hal yang diperlihatkan Jokowi, misalnya ketika Jokowi turun ke gorong-gorong. Ia menyayangkan warga yang terlalu mengagumi Jokowi sehingga mendorong kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu sebagai calon presiden dalam Pemilihan Presiden 2014.

Menurut Ridwan, karena kondisi Jakarta yang semakin acak-acakan, ia yakin pemerintahan Jokowi-Basuki tidak akan bertahan sampai dua tahun. "Jadi gubernur kagak bakal sampai dua tahun, dijatuhin. MRT (mass rapid transit) bakal acak-acakan, Waduk Pluit acak-acakan. Enggak ada perbaikan dari dia, makin hancur di tangan dia," kata Ridwan.

Penilaian Ridwan ini sangat berbeda dibanding pernyataan yang disampaikannya beberapa waktu lalu. Dalam berbagai forum, Ridwan menyebut Jokowi-Basuki tiada bandingnya.

Saat Jokowi-Basuki menata kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, misalnya, Ridwan menilai kepemimpinan mereka sangat baik. Ia juga mengapresiasi ketegasan Jokowi dan Basuki dalam menegakkan hukum di Ibu Kota. Hal itu, menurut Ridwan, sangat berbeda dibanding pemimpin masa lalu yang bersifat kompromistis.

"Itu dulu, sekarang kita bicara ke depan. Jangan bicara dulu, kita enggak kenal ini 'barang'," kata Ridwan mengomentari pernyataannya pada masa lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com