Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Urai Kemacetan di Semanggi, Gerbang Pintu Tol Harus Ditambah

Kompas.com - 07/12/2013, 09:38 WIB
Zico Nurrashid Priharseno

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pintu tol Semanggi I dituding sebagai biang kemacetan di kawasan Semanggi dan sekitarnya. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menganjurkan agar pintu tol Semanggi I ditutup.

Jika wacana ini terealisasi, nantinya para pengendara yang melintas dari arah Semanggi menuju Cawang, yang ingin melewati tol, dapat masuk melalui pintu Tol Semanggi II yang terletak tak jauh dari pintu tol Semanggi I.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Pengawasan dan Pemantauan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum, Abraham E. Barus mengatakan, kemacetan yang terjadi di kawasan Semanggi bukan hanya dari pintu masuk tol Semanggi I saja.

Menurut Abraham, pintu tol itu terletak di persimpangan jalan, yakni persimpangan antara Jalan Semanggi mengarah Cawang, Jalan Sudirman yang tembus ke Jalan Gatot Subroto. Adanya akses masuk ke Plaza Semanggi makin membuat rumit lalu lintas. Belum lagi di sampingnya terdapat halte bus yang sering digunakan untuk menunggu penumpang.

Abraham menerangkan, pihaknya telah mengevaluasi wacana penutupan pintu tol Semanggi I tersebut. "Kalau tidak tertampung di Semanggi II, ini tentu menyebabkan kemacetan lagi. Kita hanya memindahkan masalah, justru tidak menyelesaikan masalah," kata Abraham melalui pesan singkatnya kepada Kompas.com, Sabtu (7/12/2013).

Untuk itu, Abraham menilai harus adanya penambahan gerbang pada pintu Tol Semanggi II. Saat ini hanya terdapat dua gerbang yang melayani kendaraan yang hendak masuk tol. Abraham mengtakan, seharusnya pintu tol Semanggi II harus mempunyai paling tidak lima gerbang.

"Kami memerlukan tambahan gardu. Yang ada sekarang ada dua. Ini dilakukan supaya bisa menampung kendaraan, harus menjadi lima (gerbang)," terangnya.

Akan tetapi, pembuatan lima gerbang di pintu tol Semanggi II tak semudah membalikkan telapak tangan. Diperlukan lahan yang cukup besar utuk membuat lima gerbang itu.

Abraham menuturkan, sebenarnya sudah ada prototipe modifikasi untuk pintu tol tersebut, namun prototipe itu dianggap tidak efektif karena dikhawatirkan bisa menimbulkan kemacetan lebih besar.

Abraham juga mengaku telah berkoordinasi dengan Pemprov DKI terkait pembebasan lahan di sekitar lokasi untuk cukup membangun lima gerbang tol.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meminta PT Jasa Marga menutup Pintu Tol Semanggi I. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, pintu tol tersebut juga menjadi penyebab kemacetan lalu lintas di kawasan itu.

Untuk merealisasikan hal itu, Pemprov telah berdiskusi dengan PT Jasa Marga dan Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.

Persimpangan Plaza Semanggi dengan Pintu Tol Semanggi I itu menjadi biang kemacetan karena banyak kendaraan terbentur oleh arus lalu lintas dari arah Slipi dan Universitas Atmajaya. Lokasi Pintu Tol Semanggi I juga berdekatan dengan persimpangan, pusat perbelanjaan Plaza Semanggi, dan Hotel Crown.

Menurut Basuki, penutupan Pintu Tol Semanggi I sering dilakukan oleh Polda Metro Jaya secara situasional. Dengan demikian, kendaraan yang akan melintas di tol dalam kota diminta masuk melalui Pintu Tol Semanggi II.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com