Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir, Ratusan Pelajar SD 07 dan 08 Duren Sawit Diliburkan

Kompas.com - 09/12/2013, 13:26 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan pelajar dari SD 07 dan SD 08 Pagi, Kelurahan Duren Sawit, Jakarta Timur, terpaksa diliburkan akibat banjir yang merendam kawasan tersebut sejak Jumat (6/12/2013) sore. Nasib para pelajar yang bersekolah di Jalan Kavling Agraria itu belum jelas karena air setinggi lutut orang dewasa itu masih menggenangi kawasan tersebut.

Kepala Sekolah SD 07 Pagi Endah Astuti mengatakan, kegiatan belajar-mengajar (KBM) di sana diliburkan pada Senin (9/12/2013). Sebanyak 450 pelajar SD di sana tidak dapat mengikuti pelajaran. Siswa yang sempat datang pada pagi hari, kata Endah, dipulangkan karena kondisi sekolah yang tidak memungkinkan untuk melakukan KBM.

"Tadi pagi anak-anak sudah datang, akhirnya saya telepon Pak Kasie (Dikdas SD) dan pengawas, akhirnya diputuskan untuk anak-anak belajar di rumah," kata Endah kepada Kompas.com saat ditemui di sekolah tersebut, Senin siang.

Menurut Endah, banjir disebabkan hujan yang turun di kawasan tersebut. Kondisi saluran air di sana juga tidak memungkinkan untuk menampung air.

Dia mengatakan, apabila hujan selama 1 jam, banjir akan menggenangi kawasan tersebut. Selain itu, ia menduga, banjir yang tak kunjung surut diakibatkan pengerjaan gorong-gorong persis di belakang sekolah tersebut. "Karena di belakang itu pemasangan gorong-gorong. Airnya meluap ke sini tidak bisa jalan ke mana-mana. Sekarang sudah ada solusi dan sudah disedot airnya," ujar Endah.

Banjir yang menggenangi kawasan tersebut terjadi tak lama setelah pelajar selesai ujian akhir semester I. Dampak lain dari kejadian itu, kata Endah, pelajar SD 08 dengan jumlah sekitar 450 pelajar juga bernasib yang sama. "Anak-anak sudah selesai ulangan akhir semesteran hari Kamis kemarin. Jadi sekarang kita guru-guru sedang mengkoreksi dan mengisi rapor," ujarnya.

Dia belum dapat mengetahui apakah besok situasi banjir sudah berkurang sehingga memungkinkan pelajar sekolah itu untuk melakukan KBM kembali. Pantauan Kompas.com, dua sekolah tersebut direndam air hingga memasuki ruangan kelas. Halaman sekolah dibanjiri air setinggi lutut orang dewasa. Lokasi yang digenangi air tersebut berada pada dataran rendah. Warga mengatakan, saluran air pada kompleks pemukiman tersebut tidak mampu menampung curah hujan tinggi. Akibatnya, daerah tersebut kerap dilanda banjir apabila hujan turun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com