Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Incar Generasi Muda, Karawitan Kontemporer Jakarta Digelar di Mal

Kompas.com - 13/12/2013, 21:20 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta menyelenggarakan pergelaran Karawitan Kontemporer 2013 di Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, mulai hari ini hingga Sabtu (14/12/2013) besok.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman mengatakan, pergelaran itu bertujuan mendekatkan seni musik karawitan kepada warga Jakarta, khususnya para generasi muda. "Seni karawitan ini sebuah tradisi musik kontemporer dari seluruh suku di Indonesia," kata Arie dalam jumpa pers di Kota Kasablanka, Jumat (13/12/2013).

Akan ada 16 komposer karawitan dari berbagai daerah yang akan unjuk gigi menampilkan keahlian mereka dalam memainkan alat musik dan seni tradisi dari daerahnya masing-masing. Selain musik, pergelaran itu juga dimeriahkan dengan diskusi dan pelatihan. Pada saat penutupan acara, pengunjung akan disuguhi pertunjukan musik harpa oleh musisi Maya Hasan.

Arie mengatakan, perlu kreativitas untuk pengembangan seni karawitan agar tetap disukai oleh masyarakat. Tanpa meninggalkan nilai tradisi, bentuk-bentuk pengembangan jenis karawitan perlu disosialisasikan kepada publik. "Semoga karawitan kontemporer menjadi lebih menarik bagi generasi saat ini," ujarnya.

Ketua Pelaksana Pergelaran Karawitan Kontemporer sekaligus Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Rohim menjelaskan, pemilihan mal sebagai lokasi pertunjukan seni karawitan sengaja dilakukan untuk mendekatkan seni karawitan dengan generasi muda.

Sementara itu, musisi Dwiki Dharmawan menyebutkan bahwa seni karawitan telah memotivasinya untuk terus berkarya dalam dunia seni musik. Ketika dia membentuk grup musik Krakatau, memasuki tahun keenam, dia mengalami kebosanan dalam menciptakan lagu. Dwiki pun mencoba mengeksplorasi karawitan dan akhirnya mendapatkan sebuah inovasi karya baru.

"Akhirnya kami terus diundang untuk menampilkan seni karawitan. Sudah hampir 50 negara kami kunjungi karena seni musik tradisi ini," kata Dwiki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com