Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penumpang Bertumpuk, Jokowi Perluas Selter Transjakarta

Kompas.com - 18/12/2013, 13:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperluas sejumlah selter bus transjakarta pada 2014 yang akan datang. Perluasan itu guna mencegah penumpukan penumpang seiring dengan datangnya ratusan bus transjakarta baru yang akan beroperasi pada akhir 2013 ini.

"Sudah dimulai sejak tahun ini. Tahun depan dilanjutkan kembali," ujar Gubernur Jakarta Joko Widodo kepada wartawan di kantor Balaikota, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2013).

Jokowi memprediksi, penambahan ratusan bus transjakarta dan penambahan bus yang masuk busway menyedot penumpang jauh lebih banyak. Atas situasi tersebut, tak mungkin Pemprov DKI Jakarta tak melakukan perombakan infrastruktur.

Perluasan selter untuk memberikan kenyamanan penumpang. Program tersebut, lanjut Jokowi, telah dimasukan dalam kebijakan pokok Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah DKI 2014 yang hingga saat ini masih dibahas di DPRD Jakarta.

Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sebelumnya membenarkan rencana perluasan sejumlah selter transjakarta. Sebagai awal, perluasan selter akan dimulai di Koridor I (Blok M-Kota) serta Koridor VI (Ragunan-Dukuh Atas). Adapun, perluasan di dua koridor tersebut menelan anggaran sebesar Rp 1,28 triliun.

"Ini akan sebanding dengan yang akan dicapai, yaitu memindahkan banyak masyarakat ke transportasi massal," kata Basuki, Juli lalu.

Data dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) pengguna transjakarta tiap bulan naik signifikan. Sebulan terakhir, jumlah penumpang naik menjadi 360.000 per hari dari yang sebelumnya hanya 320.000 per hari.

UPT Transjakarta memprediksi, jumlah penumpang pada 2014 mendatang bisa mencapai 700.000 per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com