"Saya sudah bolak-balik ke kantor kecamatan, katanya saya dapat di Rusun Tipar Cakung, tapi sampai saat ini belum dapat kunci, jadi seperti diombang-ambing, masih banyak juga selain saya yang belum dapat Rumah Susun," ujar Sito di Jalan Perintis Kemerdekaan, Pedongkelan, Jakarta Timur, Kamis (19/12/2013).
Sito menceritakan, saat penggusuran pada Sabtu (30/12/2013), dirinya langsung ikut ke Rusun Pinus Elok. Namun, hingga tengah malam, ia belum juga mendapatkan kunci.
"Saya sudah nunggu sampai jam 11 malam , katanya bisa nerima kunci jam satu malam, jadinya saya balik aja deh," ujarnya.
Pada Senin (2/12/2013), ia kembali pergi ke kecamatan untuk mendaftar agar mendapatkan unit rusun. Saat tiba di kecamatan, dirinya dijanjikan di Rusun Tipar Cakung dan masih dalam proses penerimaan data.
Sito mengaku kecewa karena, menurutnya, sebagian warga yang sudah mendapatkan unit rusun justru bukan merupakan warga yang terkena penggusuran pada Sabtu (30/11/2013) lalu. Wanita yang sehari-harinya berdagang ketoprak di bilangan Cempaka Putih ini mengaku sudah 7 tahun menempati lahan tersebut. Dirinya pun mengetahui kalau tanah tersebut milik Adam Malik.
Sembari menunggu mendapatkan unit rusun, saat ini, Sito mengontrak satu kamar di daerah Pedongkelan dengan harga sewa Rp 350.000 per bulan.
Rumah Sito yang dibongkar berada di lahan sengketa antara ahli waris Adam Malik dan PT Pulomas Jaya. Warga di area lain di sekitar waduk itu sudah lebih dulu pindah ke rumah susun di Pinus Elok, Cakung, Jakarta Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.