Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Megawati Gagal...

Kompas.com - 21/12/2013, 13:13 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dialog kebangsaan soal kedaulatan pangan serta martabat bangsa di UIN Syarif Hidayatullah, Sabtu (21/12/2013), berlangsung penuh canda. Salah satunya saat Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengungkapkan bahwa Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri gagal terhadap dirinya.

Gagal apa yang dimaksud? Cerita berawal saat Jokowi hendak dicalonkan sebagai Wali Kota Surakarta sekitar sembilan tahun silam. FX Hadi Rudyatmo, Ketua PDI-P Surakarta yang menjadi calon wakilnya, mempertemukan Jokowi dengan Mega di kediamannya.

"Saya tahu ini dari Pak Rudy loh ya," ujar Jokowi memulai cerita. "Waktu saya datang itu kan dikenalin ke Bu Mega, ini wali kota yang akan maju sama saya. Rupanya Bu Mega di belakang bilang, enggak ada calon lain apa? Kok kurus. Kayak enggak punya bodi sebagai wali kota saja," kenang Jokowi meniru perkataan Rudy.

Rudy kemudian menjelaskan bahwa pemilihan Jokowi sebagai Wali Kota Surakarta telah sesuai dengan mekanisme partainya. Mega pun mau tidak mau menurut saja atas mekanisme yang dilakukan.

Seiring berjalannya waktu menjadi Wali Kota Surakarta, Jokowi menuai kesuksesan pada periode pertamanya. Alhasil, persepsi Mega pertama kali sedikit terobati. Hal itu, lanjut Jokowi, dilihat dari kembali diizinkan dirinya menjadi wali kota pada putaran kedua. Namun, belum selesai periode itu, Mega pun memanggil Jokowi.

"Saya ternyata dipanggil, ditugaskan Bu Mega jadi gubernur di Jakarta. Lalu saya sampaikan ke Ibu, 'Mohon maaf Bu, saya kan kurus, ndak punya bodi untuk menjadi Gubernur DKI'," ujarnya.

Mega, lanjut Jokowi, terkejut. Mega heran, mengapa Jokowi tahu apa yang menjadi pembicaraannya dengan Rudy. Belakangan, dia baru tahu bahwa Rudy membocorkan perbincangan ke Jokowi.

"Akhirnya saya urusan makan jadi nomor satu. Saya niat pengin gemukin badan. Tapi sampai saat ini Bu Mega gagal gemukkan saya. Mau diajak makan di rumah, warung, restoran, berat saya tetap 54 kilogram," lanjutnya dengan disambut tawa mahasiswa.

Megawati pun hanya tertawa mendengar kisah lucu tersebut. Hingga pukul 13.05 WIB, dialog kebangsaan tersebut masih berlangsung. Ratusan mahasiswa dan puluhan akademisi tampak serius memperhatikan acara yang dipandu oleh Sukardi Rinakit tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Ngerinya Kekerasan Berlatar Arogansi Senioritas di STIP, Tradisi yang Tak Benar-benar Hilang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com