Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Yakin Jakarta Tidak "Deadlock"

Kompas.com - 24/12/2013, 15:24 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yakin bahwa arus lalu lintas Jakarta tidak akan deadlock seperti diprediksikan sejumlah pengamat. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kata Jokowi, terus berupaya merangsang para pengendara kendaraan pribadi untuk beralih ke alat transportasi massal.

"Mulainya memang dari bus-bus baru ini, akhir tahun semuanya kan nongol dan langsung beroperasi di Jakarta," ujar Jokowi ke wartawan di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (24/12/2013).

Dari 656 bus yang terdiri dari 310 transjakarta dan 346 bus sedang, Jokowi memprediksi bahwa pada minggu pertama awal 2014 mendatang, 100 bus telah beroperasi dan diikuti 200 bus pada minggu kedua. Jumlahnya akan bertambah pada minggu selanjutnya.

Ia menargetkan, sebanyak 656 bus itu akan beroperasi semua pada akhir Januari 2014. Jokowi yakin penambahan bus tersebut membuat penggua kendaraan pribadi beralih ke alat transportasi massal. Otomatis, lambat laun, kemacetan lalu lintas pun berkurang.

Soal kendala ketersediaan gas bagi bus baru, Jokowi menampiknya. Hingga April 2014, Pertamina dan Perusahaan Gas Negara (PGN) memastikan akan menambah jumlah stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) menjadi 15 unit.

"Tapi kalau tahun depan tambah 1.000 transjakarta sama 3.000 bus sedang, metromini, kopaja, maka (SPBG) memang mau tidak mau harus ditambah, paling tidak menjadi 48 SPBG," ucapnya.

Penambahan bus baru itu, lanjut Jokowi, juga dibarengi dengan pembenahan trayek di Jakarta. Berdasarkan pemetaan Jokowi bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta, ada trayek yang dipenuhi angkutan kota. Namun, ada pula jalur yang tidak dilintasi. Oleh sebab itu, penambahan bus akan diintegrasikan dengan pembenahan trayek.

"Desain makronya sudah ada. Jadi, bakal menyesuaikan dengan monorel, MRT, dan KRL. Nyambung semua, saling melengkapi. Mudah-mudahan bisa ndak gitu (deadlock)," ucap Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com