Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta-Depok Lima Jam gara-gara Dua Gangguan KRL Jakarta-Bogor

Kompas.com - 08/01/2014, 23:26 WIB
Bambang Priyo Jatmiko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Perjalanan KRL jalur Jakarta-Bogor kembali terganggu, Rabu (8/1/2014) malam. Gangguan pada dua rangkaian kereta disebut sebagai penyebabnya.

Gangguan pertama terjadi di Stasiun Universitas Indonesia (Stasiun UI). Kereta lain di rute Jakarta-Bogor pun terhambat sekitar 30 menit menuju stasiun tersebut.

Seorang pengguna moda transportasi ini, Nur Farida, menjadi salah satu "korban". "Lebih 30 menit kereta ke arah Bogor nggak jalan. Rupanya ada gangguan di sekitar stasiun UI," ujar Farida di laman jejaring sosial Facebook, Rabu malam.

Farida pun memutuskan turun dari kereta yang ditumpanginya, di Stasiun Gondangdia, Jakarta Pusat. Di stasiun itu dia menyempatkan diri makan, sebelum kemudian memutuskan akan menggunakan moda transportasi lain.

"Yg senasib dan berada di Gondangdia, bareng2 naek taxi yuk," tulis Farida di lamannya itu. Untuk pemberi komentar yang memintanya bersabar dengan kondisi tersebut, Farida berbagi tips. "Haha dinikmati aja. Caranya dgn turun dari kereta lalu cari makan. Perut kenyang, mood gak terganggu."

Gangguan kedua

Sementara pengguna moda kereta komuter yang bertahan menunggu perbaikan atas gangguan di sekitar Stasiun UI, ternyata mereka juga harus menerima kabar bahwa ada gangguan lain di jalur tersebut. Kali ini, gangguan terjadi di jalur kereta sekitar Universitas Pancasila.

"Rekor, Jakarta-Depok 5 jam by KRL," adalah catatan baru Kompas.com yang sehari-hari menggunakan moda transportasi ini. Baru sekitar pukul 22.00 WIB, Kompas.com tiba di stasiun tujuan di Depok, untuk keberangkatan sebelum maghrib dari Jakarta.

Gangguan ini terjadi pada jam padat, sekitar waktu maghrib. Ketika kereta terhenti di sekitar Stasiun Pasar Minggu, Jakarta Selatan, para penumpang pun berinisiatif membuka pintu gerbong. Udara pengap dan padatnya penumpang pun menjadi ujian bagi para penumpang, berupa kegerahan dan kesal yang tak terhindarkan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com