Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribut Masalah Sampah, Seorang Ibu di Duren Sawit Jadi Tersangka

Kompas.com - 08/01/2014, 23:28 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Gara-gara ribut masalah sampah, Yayan Nurhayati (43), warga Jalan Kecubung 3 Nomor 26 Duren Sawit, Jakarta Timur, meringkuk di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Kasus ini dipicu oleh keributan antara Yayan dan tetangganya, Yusninan (45), tentang sampah yang dibuang di rumah Yusninan.

Dodi Apriadi (34), adik Yayan, menyesalkan penahanan tersebut. Kakaknya dituduh oleh Yusninan, yang rumahnya persis di sisi kanan tempat tinggalnya tersebut. "Kakak saya dituduh buang sampah dan memukul, padahal itu enggak benar. Sekarang malah dipenjara," kata Dodi saat ditemui di tempat tinggal Yayan, Rabu (8/1/2014) siang.

Dodi mengatakan, peristiwa tersebut berawal pada 1 Juli 2013. Saat itu Yusninan memarahi Yayan karena ada sampah di halaman rumahnya. Ia menuduh Yayan yang membuang sampah tersebut. Menurut Dodi, pelapor menghina keluarganya dan mengungkit tindakan yang pernah dilakukan mendiang ibu Yayan.

Pada 2 Juli 2013, tiba-tiba datang surat panggilan dari Polsek Metro Duren Sawit untuk Yayan, suami Yayan bernama Syamsul (43), dan tetangganya bernama Suryanah, yang akan dimintai keterangan. Surat panggilan pun berlanjut hingga yang kedua dan ketiga atas laporan penganiayaan yang dituduhkan oleh Yusninan terhadap Yayan.

Dodi menuturkan, waktu itu sudah dilakukan mediasi oleh pengurus RT dan disarankan agar masalah diselesaikan secara kekeluargaan. "Tapi Ibu Yusninan malah menolak dan bilang tidak mau berdamai sebelum kakak saya masuk penjara," kata Dodi.

Pada 30 Desember 2013, tiba-tiba datang surat panggilan dari Polsek Metro Duren Sawit yang menetapkan Yayan sebagai tersangka. Sepekan kemudian, Senin (6/1/2014), Yayan dijemput anggota Polsek Metro Duren Sawit dan diantarkan ke Kejaksaan Negeri Jakarta Timur. Setelah empat jam diperiksa, Yayan langsung ditahan di Rutan Pondok Bambu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com