Bayi itu bernama Alfira. Dia terjebak di rumah bersama kedua orangtuanya, di RT 12 RW 03 Kampung Pulo. Rumah keluarga ini hanya berjarak 10 meter dari bibir Sungai Ciliwung. Penyelamatan dengan perahu dilakukan di tengah arus sungai yang mengalir deras.
Alfira adalah anak pasangan Ardi (23) dan Riska (20). Mereka mengaku tak menyangka air Sungai Ciliwung akan naik ke permukaan setinggi dan secepat itu. Mereka bertiga kemudian dibawa petugas ke depan Pasar Jatinegara, di Jalan Jatinegara Barat.
Ardi bertutur, saat diselamatkan petugas, air di rumah mereka sudah setinggi 40 sentimeter di lantai dua. "Airnya terus naik, sampai ke lantai dua rumah saya," kata dia di lokasi penampungan.
Setelah evakuasi, Alfira terlihat sehat berbalut kain merah muda. Saat penyelamatan, tubuhnya dibalut selimut tebal untuk menghangatkan sekaligus melindunginya dari gerimis. Setelah ini, Ardi berencana membawa keluarganya ke rumah saudara mereka di Pisangan, Jakarta Timur.
Saat penyelamatan, motor perahu karet sempat mati karena sampah tersangkut di baling-balingnya. "Perahu bisa mendekat ke lantai atas rumah korban. Mesin memang sempat mati karena baling-baling mesin tersangkut sampah," papar Rahmat, salah satu petugas penyelamat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.