Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datang Bawa Bantuan, Jokowi Diserbu Pengungsi Rawa Buaya

Kompas.com - 16/01/2014, 14:43 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendistribusikan bantuan berupa beras serta alat-alat tulis bagi ratusan pengungsi korban banjir di Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, Kamis (16/1/2014) siang. Begitu datang, para pengungsi langsung menyerbu Jokowi demi berebut bantuan itu.

Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang datang di lokasi pengungsian itu sekitar pukul 11.00. Begitu turun dari mobil dinasnya, ia langsung memerintahkan personel Satpol PP menurunkan bantuan dari dalam truk. Bantuan tersebut pun lang sung dibagikan sendiri oleh Jokowi di dalam ruangan pengungsian.

"Jangan berebut, satu satu aja. Masih banyak, semua kebagian," ujar Jokowi sambil membagi-bagikan bantuan tersebut.

Data yang dihimpun Kompas.com, hujan yang melanda Jakarta, beberapa waktu lalu menyebabkan banjir setinggi 1,5 meter di Kelurahan Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat. Air Sungai Angke melimpas ke pemukiman warga dan menggenangi RT 01, RT 02, RT 03, RT 04 dan RT 11. Semuanya berada di RW 01. Total korban banjir di wilayah itu mencapai 600 KK.

Korban banjir di wilayah tersebut diungsikan ke tiga titik, yakni di bekas kantor Lokasi Binaan Pasar Rawa Buaya, lokasi yang dikunjungi Jokowi, Mushala Hidayatul Salam dan sekretariat RW. Namun, hingga hari keempat usai banjir, jumlah pengsungi banjir di ketiga pengungsian tersebut menyusut jadi sekitar 400 orang.

Dalam kesempatan sama, Wali Kota Jakarta Utara Fatahillah mengungkapkan, saat ini, Kali Angke tengah dinormalisasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum. Namun, normalisasi belum selesai. Oleh sebab itu, dalam jangka dekat, pihaknya mengoptimalkan pompa air untuk mengeluarkan air dari permukiman ke alirannya.

"Sejauh ini hanya itu yang kita bisa lakukan. Tapi kalau airnya sudah meluap lagi, kita enggak bisa buat apa-apa selain nunggu normalisasi selesai," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com